Ketika Surati ‘Nikmati’ Beras Non Tunai
https://www.diplomasinews.net/2019/07/ketika-surati-nikmati-beras-non-tunai_23.html
![]() |
SURATI ‘NON TUNAI’ : Demi sesendok nasi, Surati, mengayuh sepeda ‘pancal’ nya, mengambil sendiri atas ‘hak’ beras dan telur non tunai. [ image : roy enhaer/diplomasinews.net ] |
DIPLOMASINEWS.NET_SILIRAGUNG_BANYUWANGI_Desa Siliragung, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi, Selasa pagi, 23 Juli 2019, telah menggelar program dari Kementrian Sosial Republik Indonesia [ Kemensos ] yang setiap bulan selalu ‘diarep-arep’ oleh jutaan warga kategori miskin yang hidup di negeri ‘kaya raya’ ini, yakni, Bantuan Pangan Non Tunai [ BPNT ].
Ketika
para penerima BPNT itu tengah berjubel antre demi sekantong beras dan 6 [ enam
] butir telur ayam di depan kantor BUMDes, Siliragung, tanpa sengaja, mata kamera DIPLOMASINEWS.NET,
memotret wajah dan ‘nasib’ salah satu dari mereka, yaitu, Surati. 61 tahun, warga Dusun Seloagung, Siliragung,
Banyuwangi.
“Tiyang rondo nggih ngeten niki. Nopo-nopo
ditandangi dewe,” ucap
Surati, ketika ditanya DIPLOMASINEWS.NET, kenapa ‘jatah’ beras dan telur itu diambil sendiri di balai desa, Selasa, 23
Juli 2019. Maksudnya, Surati adalah berstatus tanpa suami, sehingga pekerjaan
apa pun selalu dilakoni sendiri, termasuk mengambil 10 kilogram beras dan 6 butir telur, itu.
Sembari
mengangkat sekantong beras ke atas sepeda ‘mini’ nya, ia berucap bahwa bantuan
sembako dari Kemensos, itu, bisa untuk ‘nyambung urip’ nya di sela-sela ia bekerja
di salah satu persil di desanya. Masih ucapnya, jika ia tak punya lauk pauk,
beras yang diterima dari bantuan non tunai, tersebut, terpaksa ‘dibarter’
sebagian dengan ikan asin, tempe, dan bumbu masak.
“Pripun malih, wong entene mung
niku,”
pungkas Surati, kepada DIPLOMASINEWS.NET, kemudian pergi dengan mengayuh sepeda
‘pancal’ nya bersama beras dan telur, miliknya.
Onliner
: roy enhaer/diplomasinews.net