Tentang Kami
DIPLOMASI NEVER
DIE, DIPLOMASI ‘TAK PERNAH’ MATI
Belalakkan matamu. Buka matamu lebar-lebar agar
korneamu sanggup menemukan titik pandang sejernih-jernihnya demi melihat
kelahiran ‘jabang bayi’ majalah yang berjuluk DIPLOMASI ini.
Doakan agar kelahiran majalah ini tidak membuat kami tinggi hati. Tidak
membuat kami membutakan, menulikan mata hati dan menumpulkan nurani. Tapi
doakan agar kami semakin tahu diri atas keterbatasan yang benar-benar terbatas
dan siapa sesungguhnya kami.
DIPLOMASI ingin hidup berlaksa-laksa tahun lagi. Sangat ingin berkompetisi
yang sehat dengan media-media yang telah terbit ‘berseliweran’ di depan mata
sepanjang pagi hingga pagi lagi. DIPLOMASI juga ingin terbang membumbung tinggi
dengan meninju langit hingga memetik planet Mercury.
Jangan segan untuk menegur jika kami sewaktu-waktu bersikap ‘kemelinthi’,
atau berkacak pinggang terlalu tinggi.
Sekali lagi, doakan kami agar DIPLOMASI ‘never die’. Doakan agar kami
‘tidak pernah’ mati. Mati hati nurani, mati harga diri kami, dan mati pikiran
sehat kami.
DIPLOMASI ‘never die’. Tak pernah ada kata ‘mati’.
@roy enhaer
Puri Jasmine, Banyuwangi, Malam Jumat, 23 Agustus 2018