Ada 'Alas Kobong' di Desa Kaligondo : Batik Tak Sekedar Tradisi tapi Industri

ALAS KOBONG : Pelatihan seni batik di Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur. [ image : roy ]
DIPLOMASINEWS.NET - Kaligondo - Banyuwangi - Pagi itu, Jumat, 17 Mei 2024, di pendopo Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur telah digelar pelatihan keterampilan seni batik yang diturutsertai para ibu PKK desa tersebut. 

Catatan media online ini di lapangan bahwa batik adalah bagian tak terpisahkan dari seni. Pasalnya, gambar atau motif lukisan yang terlukis di atas bentangan kain itu merupakan ekspresi perasaan, keinginan, atau suasana hati seorang pembatik.

Sekedar catatan kaki bahwa salah satu perangkat atau alat utama bagi seni batik adalah canthing.  

INDUSTRI : Naning, pelatih pelatihan seni batik di pendopo Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur. [ image : roy ]
Canthing adalah alat yang dipakai untuk memindahkan atau mengambil cairan khas yang digunakan untuk membuat batik tulis sebagai handicraft atau kerajinan tangan khas asli Indonesia itu. 

Sementara itu, instruktur pelatihan seni batik, Naning, ketika ditemui di sela - sela kegiatan mengatakan bahwa apa yang kini dilakukan para ibu di pendopo Desa Kaligondo itu sebagai bentuk pengenalan budaya khas Indonesia, yakni seni batik. 

Lanjutnya, seni batik itu tidak hanya berhenti sebagai sebuah legacy yang harus di - uri - uri atas seni tradisi tetapi batik harus bisa diposisikan sebagai sebuah industri. 

Masih lanjutnya, sesungguhnya dirinya sudah sejak kecil telah mengenal dan hidup di lingkaran orang - orang pelaku batik. Yakni, lahir dan tumbuh besar dari keluarga pembatik. 

Ketika ditanya apakah seni batik bisa dijadikan untuk hidup. Sangat bisa, jawabnya. 

Contohnya, para ibu PKK yang kini tengah berlatih membatik itu jika diseriusi akan sangat membantu ekonomi keluarga mereka. 

Lanjut Naning, apa yang sekarang dilakukan oleh ibu - ibu itu adalah jenis batik tulis. Batik yang tidak terlalu banyak membutuhkan modal besar. Beda dengan jenis batik cap yang sangat mahal. 

Apakah ketika nanti mereka [ ibu - ibu ] sudah terampil  dalam teknik membatik kemudian akan kemana untuk urusan marketing - nya? 

Dengan lugas Naning menjawab bahwa hasil karya mereka bisa saja ditampung di sebuah wadah koperasi atau Bumdes di desa. 

"Bukankah jika mereka sudah terampil membatik kemudian bisa mandiri sebagai home industri?" ucap Naning. 

Ucapnya lagi, apa yang kini dilakoni oleh ibu - ibu dalam pelatihan batik di pendopo Desa Kaligondo itu diperkenalkan dengan motif batik alas kobong.

Ucapnya lagi, optimislah dengan industri dunia batik. Buktinya, dengan menekuni dan menyeriusi seni batik tersebut, bisa dijadikan ladang hidup dan kehidupannya yang hanya bermodalkan sebentuk canthing saja. 

"Optimis saja dengan batik. Canthing itu bisa untuk hidup," ucap Naning optimis. 

Onliners : Roy/Yad
Editor : Roy Enhaer
Publisher : Oma Prilly

Follow Us

Postingan Populer

Connect Us

DIPLOMASINEWS.NET
Alamat Redaksi : Perumahan Puri Jasmine No. 07, Jajag, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur
E-mail : redaksi.diplomasi@gmail.com
item