Kandidat Unggul Pilkades Kepundungan, Baitu Rohim : 'Gelut' Tanpa 'Catu', Menang Tanpa 'Ngasorake'
http://www.diplomasinews.net/2023/11/kandidat-unggul-pilkades-kepundungan.html
MENANG TANPO NGASORAKE : Kandidat terpilih pilkades Kepundungan, Srono, Banyuwangi, Jawa Timur, Baitu Rohim. [ image : roy ] |
DIPLOMASINEWS.NET - Kepundungan - Banyuwangi - Seperti sejumlah desa lain di Banyuwangi. Desa Kepundungan, Kecamatan Srono, Banyuwangi, Jawa Timur itu juga telah menggelar pemilihan kepala desa [ pilkades ] pada 25 Oktober 2023 lalu. Sekadar catatan bahwa dalam helatan pilkades Desa Kepundungan tersebut sebagai kandidat yang meraup biting atau suara terbanyak adalah new comer alias pendatang baru yakni Baitu Rohim.
Siang itu, Rabu, 01 November 2023, kandidat terpilih Baitu Rohim ketika didayohi di rumahnya mengatakan bahwa dirinya dalam kandidasi pilkades Desa Kepundungan tersebut benar - benar masih nol puthul. Dalam dunia perpolitikan di level desa itu dirinya pun mengaku masih buta dan ingusan.
Kemudian ketika dilempar pertanyaan terkait kenapa dirinya akhirnya maju berlaga dalam pilkades di Desa Kepundungan tersebut? Lalu berakhir berhasil memecundangi lawan - lawannya? Karena, jawabnya lugas bahwa dirinya telah dipilih dan 'disurung' oleh masyarakat agar bertarung pada pilkades di desanya sebagai wakil dari dusunnya yang selama ini belum pernah ada sosok yang menjadi orang nomor satu di desa.
"Itulah jika aspirasi masyarakat ketika menghendakinya. Susah untuk membendung dan menolaknya," ucapnya.
Masih ucapnya, bahwa pilkades baginya sebuah perhelatan pesta rakyat yang harus dilakukan adalah dengan penuh suka cita, kegembiraan dan keriangan bersama.
Lanjutnya, ketika dalam pilkades tersebut hasil akhirnya ada yang menang dan yang kalah, itu adalah sebuah kewajaran dan jamak dalam alam demokrasi.
"Sebagai pemenangnya adalah rakyat. Saya itu kebetulan dipercaya dan dipilih rakyat," jelasnya.
Jelasnya lagi, siapa pun warga yang bermukim di desa itu, semuanya menjadi pemenang. Semuanya berhak bersyukur dan merayakannya. Siapa saja yang dalam pilkades kemarin berseberangan dan berbeda pilihan, itu adalah inti dari demokrasi.
Masih jelas Baitu Rohim bahwa yang kemarin 'gelut', yang kemarin temperatur hangat dan aksi - aksi fanatisme tumpah di mana - mana, akhirnya teredam dengan sendirinya kemudian menjadi cooling down penuh kesejukan, kedamaian dan kondusif.
"Boleh 'gelut' tapi jangan sampai 'catu'. Boleh menang tapi jangan 'ngasorake'. Ayo bareng - bareng mbagun Kepundungan," ucap Baitu Rohim memungkasi.
Onliners : Roy/Kun/Yad/Jef
Editor : Roy Enhaer
Publisher : Oma Prilly