'Maulid Nabi' di Lapas Kelas IIA Banyuwangi, Kalapas Wahyu : Tak Ada Kata Terlambat untuk Bertobat
http://www.diplomasinews.net/2023/10/maulid-nabi-di-lapas-kelas-iia.html
RINDU RASUL : Santriwan - santriwati dari warga binaan Lapas Banyuwangi tengah memperingati Maulid Nabi SAW. [ image : roy ] |
DIPLOMASINEWS.NET -
Banyuwangi – Rancak suara rebana yang mengiringi lantunan sholawat itu telah mengalun sejuk di jiwa - jiwa para warga binaan di lembaga pemasyarakatan [ lapas ] Kelas IIA Banyuwangi, Kanwil Kemenkumham Jawa Timur.
Pagi itu, sekira pukul 08.00 Wib, Rabu, 11 Oktober 2023, warga Binaan Lapas Banyuwangi Kanwil Kemenkumham Jatim itu tengah menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H - 2023 M.
Catatan media online ini di tempat acara bahwa acara maulid Nabi Muhammad SAW yang bertempat di Lapangan Blok Timur Lapas Banyuwangi itu sedikitnya diikuthadiri 600 warga binaan muslim. Dan, demi kondusivitas di kawasan itu pihak lapas telah menurunkan seluruh petugasnya.
Acara muludan di dalam lapas Banyuwangi itu menjadi semakin sempurna dan happy ketika ustadz Andi Hidayat bertausyiah menyirami hati seluruh jamaah yang hadir.
TAK ADA KATA TERLAMBAT : Ucap Kalapas Banyuwangi, Wahyu Indarto bahwa tidak ada kata terlambat untuk bertobat. [ image : roy ] |
Dalam tausyiahnya, ustadz Andi Hidayat mengingatkan kepada warga binaan agar tetap tabah menjalani pembinaan di Lapas Banyuwangi. Manusia harus yakin bahwa apa saja yang terjadi itu adalah sudah menjadi takdir dari Allah SWT.
"Kita harus memperbaiki diri. Karena derajat kita sama di mata Allah SWT,” pesan ustadz Andi kepada warga binaan.
Ucap ustadz, untuk menjadi hamba Allah yang sejati bisa diperoleh oleh siapa saja tanpa memandang status. Pasalnya, belum tentu orang - orang yang berada di luar tembok lapas itu lebih mulia daripada mereka yang saat ini sedang berada di dalam.
Ucapnya lagi, sesungguhnya tidak ada kata terlambat untuk bertaubat. Ada dua syarat bertobat yakni menyesali kesalahan yang pernah dilakukan dan bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang telah diperbuat.
"Belum tentu saya yang berada di luar itu lebih mulia daripada panjenengan yang saat ini sedang berada di dalam Lapas,” ungkap Ustadz Andi.
Sementara itu, Kalapas Banyuwangi, Wahyu Indarto ketika ditemui usai acara di ruang kerjanya mengatakan bahwa kegiatan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW di lapas tersebut adalah bagian dari salah satu program pembinaan kerohanian Lapas Banyuwangi kepada warga binaan yang selalu digelar setiap tahun itu.
Lanjut kalapas bahwa meski ratusan warga binaan sedang berada di dalam tembok lapas, bukan berarti mereka tidak bisa turut memeriahkan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Terbukti, mereka kini bisa memperingati maulid Nabi Muhammad SAW di dalam sini," terang Wahyu.
Terangnya lagi, pihaknya selalu memfasilitasi warga binaan agar mereka dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Salah satunya adalah dengan menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW seperti saat ini.
Lanjut kalapas Wahyu bahwa dengan digelarnya peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW itu diharapkan agar setiap warga binaan dapat meneladani sifat Rasullullah SAW dan semakin semangat dalam beribadah dan kemudian dapat menjadi pribadi - pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Kalapas berharap agar warga binaan dapat menjalankan segala ajaran yang telah disampaikan oleh Rasulullah SAW. Sehingga bisa terhindar dari segala perbuatan atau perilaku yang menyimpang.
"Agar kita bisa terhindar dari perilaku yang menyimpang. Tak ada kata terlambat untuk bertobat," pungkas Kalapas Wahyu yang minggu depan akan menduduki kalapas Tangerang itu.
Onliners : Roy/Yad
Editor : Roy Enhaer
Publisher : Oma Prilly