'Grebeg Kupat Sewu' di Singolatren, Kades Apandi : Agar Lestari, Tradisi Harus 'Diuri - uri'

URI - URI TRADISI : Kepala Desa Singolatren, Apandi ketika gelar acara adat 'Grebek Kupat Sewu' di desanya. [ image : roy enhaer ] 

DIPLOMASINEWS.NET - Singolatren - Banyuwangi - Bumi Banyuwangi kesohor karena kekayaan sekaligus keunikannya dengan beragam tradisi. Salah satunya adalah tradisi Grebeg Kupat Sewu yang digelar di Desa Singolatren, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat, 28 April 2023. 

Siang itu, ribuan masyarakat Desa Singolatren telah tumplek blek berjajar di pinggir jalan demi menyambut arak - arakan acara adat Grebeg Kupat Sewu yang digagas oleh warga Desa Singolatren kerja bareng dengan pemerintah desa serta sejumlah tokoh. 

MEMBELAH DESA : Kepala Desa Singolatren Apandi ketika berbaur bersama warga di tengah kirab tradisi. [ image : roy enhaer ]

Catatan media online ini di tengah acara bahwa gelaran tradisi Grebeg Kupat Sewu tersebut sudah berlangsung kali keduanya. 

Tradisi unik yang digelar tepat pada lebaran hari ke tujuh itu merupakan ikonik Desa Singolatren. Kemudian ribuan ketupat yang menggantung di pikulan bambu itu dikirab membelah desa menyusuri jalanan hingga ke sudut - sudut kampung.

Sementara itu, Kepala Desa Singolatren, Apandi ketika dijumpai usai acara menuturkan bahwa acara tradisi religi yang digelar kali kedua tersebut berawal dari tradisi generasi lalu yang sudah hidup dan mengakar lama di desa itu. 

LAUTAN KETUPAT : Acara tradisi religi di Desa Singolatren, Banyuwangi, Jawa Timur. [ image : roy enhaer ]

Lanjut kades Apandi bahwa pihaknya sebagai penerus generasi berkewajiban melestarikan tradisi sebagai kearifan lokal sekaligus menjaga, merawat serta nguri - uri eksistensinya. 

Tak hanya itu, tradisi religi tersebut tidak menutup kemungkinan akan bisa menumbuhkembangkan serta mendayagunakan geliat ekonomi warga desa. Salah satunya adalah menciptakan efek domino perekonomian masyarakat seperti lapak - lapak kuliner yang berdiri tumbuh di sekitarnya. 

Lanjutnya lagi, gelaran tradisi religi bertajuk Grebek Kupat Sewu di desa Singolatren itu telah mengajari banyak orang agar semakin bersyukur kepada Tuhan sekaligus nguri - uri atau melestarikan kultur yang telah mengakar dan mendarahdaging di aliran darah warga desa. 

"Kami sekadar nguri - uri tradisi," ucap Apandi mengakhiri.

Onliners : Roy/Yad
Editor : Roy Enhaer
Publisher : Oma Prilly

Related

Cover Story 47508701573931719

Follow Us

Postingan Populer

Connect Us

DIPLOMASINEWS.NET
Alamat Redaksi : Perumahan Puri Jasmine No. 07, Jajag, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur
E-mail : redaksi.diplomasi@gmail.com
item