'Geger' KSP Versus Nasabah, Ketua LSM KPK Independent, Rocky J Sapulette : Oknum KSP Jangan Lakukan 'Intimidasi'
http://www.diplomasinews.net/2023/02/geger-ksp-versus-nasabah-ketua-lsm-kpk_26.html
MEDIASI : Rocky J Sapulette ketika usai gelar mediasi antara nasabah versus KSP. [ image : roy enhaer ] |
DIPLOMASINEWS.NET - Kesilir - Banyuwangi -
Geger dan gonjang - ganjing antara sejumlah nasabah dengan pihak Koperasi Simpan Pinjam [ KSP ] telah terjadi di Desa Kesilir, Siliragung, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat, 24 Februari 2023.
Gegara 'perselisihan' antara para nasabah dengan pihak KSP itulah akhirnya diputuskan bersama dengan pendekatan musyawarah di pendopo Desa Kesilir, Banyuwangi sekaligus mengundanghadirkan pihak pemerintah desa serta bhabinkamtibmas.
IMBAS : Pengawas KSP, Hariyono berucap bahwa oknum yang di lapangan itu bukan dari pihaknya. [ image : roy enhaer ] |
Sekedar catatan kaki bahwa prosedural atau aturan main para nasabah dalam memohon pinjaman kepada pihak KSP tersebut persyaratannya teramat gampang. Sekedar sodorkan sepotong identitas KTP saja, detik itu juga permohonan nasabah langsung bisa terealisasi secara tunai.
Gegara prasyarat administratif yang gampang itulah akhirnya di belakang hari muncul beragam persoalan. Salah satunya adalah kredit macet alias gagal angsur sehingga para nasabah terbelit dan terbebani.
ETIKA : Salah satu nasabah mengatakan bahwa oknum yang 'nagih' kepada nasabah jangan bergaya arogan. [ image : roy enhaer ] |
Catatan media online ini di lapangan bahwa 'gegeran' antara para nasabah dengan pihak KSP itu, salah satu pemicunya adalah karena pihak kreditor atau nasabah diduga gagal bayar atau 'macet' di tengah jalan atas sejumlah pinjaman yang menjadi kewajiban mereka.
Sementara itu,
Hariyono, pengawas
Koperasi Usaha Bersama [ KUB ] Mandiri Indonesia yang berkantor pusat di Kediri itu ketika di - confirm usai mediasi mengatakan bahwa pihaknya selama ini merasa dirugikan secara materi atas angsuran nasabah yang macet total di wilayah Kesilir tersebut.
Lanjutnya, secara manajemen pihaknya dirugikan oleh para nasabahnya yang macet kewajiban angsurannya.
"Sebagai lembaga pendanaan, kami sangat dirugikan atas gagal angsur para nasabah," terang Hariyono.
Kenapa pihaknya hingga turun ke lapangan kemudian melakukan mediasi di pendopo Desa Kesilir dengan para nasabahya?
Menurutnya, pihaknya mendapat laporan dari para nasabah bahwa oknum petugasnya yang bekerja di lapangan diduga ketika 'menagih' angsuran berperilaku kurang etis. Seperti teriak - teriak, gedor - gedor pintu bahkan hingga menghujat - hujat para nasabah.
Makanya, lanjut Hariyono bahwa atas dasar laporan ada petugas kami di lapangan yang kurang etis itulah, akhirnya muncul mediasi di pendopo desa Kesilir itu. Padahal oknum petugas KSP yang 'kurang ajar' tersebut bukan dari pihaknya tetapi dari pihak lain. Kemudian kami kena imbas atas ketidaketisan para petugas lain di lapangan.
Lanjutnya, upaya mediasi itu akhirnya semuanya bisa clear. Soal ada dugaan ulah karyawan di lapangan itu sesungguhnya tidak pernah terjadi dan para nasabah juga kembali lancar- lancar lagi.
"Semuanya sudah clear, kok," tegas Hariyono mengakhiri.
Di tempat yang sama, Rocky J Sapulette, pihak lembaga swadaya KPK Independen yang memediatori antara pihak KSP dan para nasabah itu ketika ditemui usai mediasi mengatakan bahwa pihaknya mencoba untuk mengambil jalan tengah dengan mengajak kedua belah pihak bermediasi agar bisa menemukan solusi yang terbaik.
Lanjut Rocky, bahwa mediasi itu adalah upaya meminimalisir perselisihan yang terjadi antara nasabah dengan pihak KSP di lapangan.
Lanjutnya lagi, agar para nasabah tetap memenuhi kewajibannya tapi tidak diintimadasi oleh para petugas koperasi dan sebaliknya pihak KSP juga tidak merasa dirugikan.
"Hasil mediasi antara nasabah dengan pihak KSP sudah selesai dan baik - baik saja," ucap Rocky mengakhiri.
Sementara itu, Sulis, salah satu nasabah yang ditemui media online ini mengatakana bahwa pihaknya berharap agar para 'juru tagih' KSP di lapangan jangan sok mentang - mentang ketika sedang kulonuwun di rumah para nasabah.
"Kami pasti bayar, kok. Tak akan menghindar. Yang namanya orang kadang - kadang juga ada saat seret rejeki," ucap Sulis.
Contributors : Yad/Kun/Hen
Editor : Roy Enhaer
Publisher : Oma Prilly