Kalibaru 'Dihajar' Bencana, Tak Ada Korban Jiwa

PUING : Banjir bandang di Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur menyisakan puing - puing rumah warga. ( image : roy enhaer )

DIPLOMASINEWS
NET - BANYUWANGI – Tepat, 03 November 2022, malam, kawasan Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur telah diporakporandakan bencana alam banjir bandang.

Catatan DIPLOMASINEWS.NET ketika njegur langsung ke sejumlah lokasi bencana banjir bandang tersebut telah mencatat bahwa sebanyak 5 ( lima ) desa telah dilibasnya. 

Kelima desa yang dihajar bencana banjir itu adalah Desa Kalibaru Wetan, Kalibaru Kulon, Kalibarumanis, Tegalharjo serta Desa Banyuanyar.

Masih catatan media daring ini bahwa desa yang paling hancur akibat banjir malam itu yakni Desa Kalibaru Wetan yang berakibat 35 ( tiga puluh lima ) rumah rusak berat sekaligus hanyut. Rusak sedang sebanyak 13 rumah, 13 rumah rusak ringan serta sarana saluran air HIPPAM terputus.

Tak hanya itu, 7 ( tujuh ) unit sepeda motor, 3 ( tiga ) mobil serta 14 ( empat belas ) ekor kambing telah hanyut terbawa derasnya arus air.

Masih catatan media online ini bahwa dua buah jembatan putus serta saluran air HIPPAM gegara dampak banjir di Desa Tegalharjo.

Sedangkan di kawasan Desa Kalibaru Kulon, banjir bandang itu telah melibas 1 gerai HP hingga rusak berat. Juga, pagar Mapolsek dan pagar Makoramil Kalibaru pun telah jebol dilibas banjir bandang itu.

Kemudian di kawasan Desa Banyuanyar tercatat satu pagar rumah rusak dan luapan air hingga menutup akses jalan nasional terjadi di Desa Kalibarumanis.

TERPARAH : Kepala Desa Kalibaru Wetan, M. Taufik berucap bahwa wilayah desanya yang terparah dilibas bencana. ( image : roy enhaer )

Sementara itu, kepala Desa Kalibaru Wetan, M. Taufik ketika ditemui di posko bencana mengatakan bahwa banjir bandang yang menggilas di sejumlah desa tersebut yang paling parah terdampak adalah Desa Kalibaru Wetan. 

Lanjutnya, bahwa banjir bandang yang menerjang desanya tersebut dipicu oleh intensitas curah hujan yang ekstrim hingga melebihi ambang batas.

"Dari sejumlah desa itu, yang paling parah adalah desa kami," ucap kades Kalibaru Wetan itu.

Lanjutnya, hingga kini pihaknya masih mendata atas siapa dan di mana para korban yang terdampak banjir bandang tersebut. 

"Bersyukur. Dalam bencana alam tersebut tidak ada korban jiwa," ucap orang nomor satu di desa itu mengakhiri.

Camat Kalibaru, Susanto Wibowo ( image : roy enhaer )

Di saat dan tempat yang sama, camat Kalibaru, Susanto Wibowo ketika di - confirm media daring ini mengatakan bahwa banjir bandang akibat bencana alam di sejumlah desa di Kalibaru itu telah menjadi pelajaran berharga buat semua yakni utamanya bagi warga di kawasan Kalibaru untuk selalu berdisiplin serta patuh diri seperti menjaga lingkungan dan budaya membuang sampah agar tidak sembarangan.

"Patuh aturan dan berdisiplin diri itu penting," himbaunya. 

Di tempat terpisah, kadispendukcapil Banyuwangi, Djuang Pribadi ketika dijumpai di lokasi bencana banjir bandang Kalibaru itu mengatakan bahwa bencana alam tersebut telah berdampak luas yang berakibat hilangnya surat - surat penting milik warga yang hanyut terbawa banjir seperti ijazah, kartu keluarga, kartu tanda penduduk ( KTP ) serta beragam identitas warga yang hilang.

Lanjut Djuang, bahwa imbas langsung atas bencana alam pada warga itu pihaknya telah mendirikan posko pengaduan yang terkait surat - surat warga yang hilang akibat banjir tersebut.

Masih lanjutnya, pihaknya langsung mendata warga yang mengadu atas kehilangan surat atau dokumen penting tersebut kemudian dicetak dan langsung diterbitkan saat itu juga.

"Warga bisa menunggu hingga rampung saat itu juga," jelas kadispendukcapil Banyuwangi itu mengakhiri.

HANYUT TAPI IKHLAS : Warga yang rumahnya diterjang banjir bandang. ( image : roy enhaer )

Sementara itu salah satu warga korban banjir bandang Kalibaru, Sugiman, 55 tahun ketika ditemui media daring ini mengatakan bahwa ketika banjir bandang menggilas rumah satu - satunya itu, dirinya sedang berjualan keliling dengan gerobak menjajakan baksonya.

Lanjut Sugiman, ketika dirinya usai berkeliling jajakan baksonya dan kembali pulang ke rumah dengan keletihannya, rumah miliknya itu hanya tersisa garis - garis pondasi saja karena digerus derasnya banjir bandang.

"Rumah kami hanya tersisa pondasi dan batu bata saja. Semua perabotan amblas dan hanyut dibawa air," ucapnya sembari menatap bekas rumahnya yang telah rata dengan tanah lumpur itu.

Ucapnya lagi, atas musibah bencana alam yang meludeskan rumah tinggalnya itu harus diterimanya dengan kesabaran dan penuh keikhlasan. 

Masih ucapnya, bahwa dirinya bersama keluarga berharap bisa memiliki rumah lagi serta agar pihak - pihak terkait berpeduli merealisasikan harapannya itu.

Ucap Sugiman lagi, selama rumah tinggalnya dihanyutkan banjir bandang itu dirinya enggan menempati rumah tampungan yang disediakan pemerintah di hotel. Pasalnya, dirinya tidak nyaman dan lebih menikmati tinggal di rumah kerabat atau di musala yang dekat dengan bekas rumahnya yang tinggal pondasi itu.

"Lebih nyaman di sini. Di musala ini," ucapnya sembari menyeka peluhnya.

Onliner : Roy Enhaer
Editor : Roy Enhaer
Publisher : Oma Prilly

Related

Cover Story 4452613783843335150

Follow Us

Postingan Populer

Connect Us

DIPLOMASINEWS.NET
Alamat Redaksi : Perumahan Puri Jasmine No. 07, Jajag, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur
E-mail : redaksi.diplomasi@gmail.com
item