Siswa SMPN 1 Singojuruh : Sejuta Rupiah 'Dikasih' Tiga Setel Seragam Sekolah

DIPLOMASINEWS.NET - SINGOJURUH - BANYUWANGI - Dunia pendidikan di negeri ini sering dijadikan obyek  rasan - rasan  wali murid ketika pihak sekolah tengah menggalang 'pungutan' kepada siswa didik di awal tahun pelajaran baru yang lazimnya melalui tradisi 'kesepakatan' antara pihak sekolah dan wali siswa.

Contohnya seperti tradisi 'urunan' pengadaan seragam sekolah dan hal - hal yang sejenisnya.

Sekedar foot notes atau catatan kaki saja bahwa bukankah sesungguhnya pemerintah telah mengucurgelontorkan beragam program bantuan seperti Bantuan Operasional Sekolah ( BOS ) dan juga Kartu Indonesia Pintar ( KIP ) yang  bertujuan agar masyarakat dan para anak didik di negeri ini bisa menikmati nikmatnya pendidikan dengan biaya ringan seringan - ringannya?

Bukankah telah terbaca gamblang bahwa dalam peraturan pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan pasal 181a sudah sangat jelas pendidik maupun tenaga kependidikan baik perseorangan maupun kolektif dilarang menjual buku pelajaran, bahan ajar, perlengkapan bahan ajar, seragam sekolah atau bahan pakaian seragam di satuan pendidikan?

Hasil pengendusan dan catatan DIPLOMASINEWS.NET di lapangan, Jumat, 07 Oktober 2022 bahwa faktanya seperti yang terjadi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 ( SMPN 1 ) Singojuruh, Banyuwangi, Jawa Timur.

Ketika media daring ini menemui salah satu siswa berinisial IN bahwa pihak siswa 'bersepakat' mengeluarkan duit untuk biaya seragam sebesar Rp 1 juta untuk 2 ( dua ) setel seragam warna biru -  putih dan batik tetapi masih dalam bentuk kain bahan.

" Yang siap pakai hanya seragam olah raga saja," ungkap siswa yang enggan di - online - kan identitasnya itu.

Sementara itu, ketika media daring ini meng - confirm kepala sekolah tersebut melalui aplikasi whatsApp miliknya, pihaknya hanya mengatakan bahwa setiap keputusan pasti ada dampak dan resikonya.

"Setiap keputusan pasti ada dampak dan resikonya," komentarnya via whatsApp - nya.

Onliner : Wido2

Editor : Roy Enhaer

Publisher : Oma Prilly