Silakan BBM Melambung Lagi, Rakyat Semakin Sakti

Oma Prilly

Bangsa besar adalah bangsa yang sama sekali tidak pernah 'gumun' atau heran ketika pemimpinnya melakukan kebijakan apa saja, termasuk melejitnya bahan bakar minyak seperti hari - hari ini. 

Para pemimpin di atas sana jangan pernah sungkan - sungkan atau bahkan takut memberlakukan aturan apa pun yang tidak populis dan tidak pro rakyat.

Orang - orang pintar dan cerdik cendekia di atas sana jangan pernah meramal - ramal atau menduga - duga bahwa jika BBM naik akan terjadi 'panic buying' dan antre mengular sehingga berdampak sosial tidak kondusif.

Orang - orang pemegang kekuasaan di atas sana sesungguhnya jangan pernah gamang dan ragu jika pertalite membumbung bahkan ganti harga menjadi sepuluh ribu rupiah per liternya. 

Orang - orang sombong dan jumawa di atas sana yang kini tengah diamanati rakyat itu jangan menyodori beragam alasan yang sesungguhnya itu hanya dicari - cari.

Orang - orang yang bersepatu licin dan berkalung dasi di ruang - ruang birokrasi di atas sana jangan pernah meragukan daya beli rakyat jika BBM melambung hingga ke langit 'sap pitu'.

Silakan orang - orang pinter pengambil keputusan di atas sana mengkalkulasi seharusnya berapa digit membumbungnya pertalite, pertamax dan kawan - kawannya itu.

Bangsa ini adalah bangsa besar. Ratusan juta rakyat di negeri ini adalah rakyat yang tidak pernah gelisah meski harga per liter BBM sering kali dinaik - naikkan. Meski kata - kata 'naik' itu telah diperhalus dan agar terdengar santun maka disebut dengan 'disesuaikan'. 

Jutaan rakyat di negeri Nusantara ini selalu berucap terserah saja ketika orang - orang eksekutif yang pekerjaanya hanya tukang mengeksekutori rakyat dan menganggap bahwa rakyat itu telah dijadikan sebagai alat bargaining atau barang dagangan belaka.

Sekali lagi, berapa pun per liter harga BBM itu naik - naik ke puncak gunung tetapi rakyat tidak pernah terheran berlebihan. Seberapun meroketnya harga pertalite atau apa pun namanya, rakyat tetap akan membeli dengan duit mereka sendiri. Dan, bukan duit hasil korupsi apalagi duit dari konsorsium di pusaran arena judi para petinggi di negeri ini.

Duit rakyat itu duit - duit mereka sendiri. Bukan duit yang terbungkus amplop coklat dari hasil pemberian sang permaisuri Putri Candrawathi.

Tak hanya itu, ratusan juta rakyat di negeri bhineka tunggal ika ini bahkan justru malah 'menantang' sembari berteriak, kapan bensin dinaikkan lagi.

Sekali lagi, yang terhormat para pejabat negeri di atas sana. Tak usah risaukan rakyat dan tak perlu mengkalkulasi seberapa duit rakyat serta mampukah daya beli rakyat jika BBM dilejitkan harganya.

Silakan menaikkan harga BBM lagi, rakyat tetap saja beli. Semakin naik justru rakyat semakin sakti.

Oma Prilly
Minggu, 04 September 2022.

Related

Cover Story 2128153291186791798

Follow Us

Postingan Populer

Connect Us

DIPLOMASINEWS.NET
Alamat Redaksi : Perumahan Puri Jasmine No. 07, Jajag, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur
E-mail : redaksi.diplomasi@gmail.com
item