Ketika Putra 'Kiai' Berenang di Samudra Birahi

Roy Enhaer

PERTANDA zaman wis akhirkah ini? Benarkah tanda - tanda akhir zaman itu hari - hari ini telah datang perlahan dengan terkuak dan terciumnya 'bau bangkai' di wajah kita yang selama ini terbungkus rapat - rapat seperti betapa pengumbaran atau eksploitasi nafsu birahi sudah lepas kendali bahkan pelakunya justru 'pejantan - pejantan' di zona suci. Seperti yang kini tengah gonjang - ganjing di salah satu ponpes di  Jombang, Jawa Timur itu? 

Kini, Jombang pun bergoyang. Ratusan aparat sedang menyisir, mengepung dan sekaligus mencari tahu di mana sesungguhnya asal sumber 'mata air birahi' yang membasahi dan meluberi tubuh para santriwati yang diduga pelakunya justru 'putra kinasih' sang kiai sendiri. Zaman wis akhirkah?

Kenapa yang menjadi korban bencana 'tsunami birahi' itu para santriwati yang tengah menimba ilmu di zona di mana pondasi bangunan moralitas itu mesti dijaga dan dikelola kesuciannya.

Dan, nasi sudah menjadi bubur, lumat dan lebur. Mustahil bisa berubah awal seperti nasi lagi. Seperti garis nasib para santriwati yang sepanjang hidup mereka akan traumatik gegara dilumat oleh pelaku birahi itu. Zaman wis akhir - kah? 

Kita tunggu esok hari. Benarkah 'putra kinasih' sang 'kiai' itu telah benar - benar terbukti berenang dan slulup di samudra birahi sembari mereguk air laut yang semakin diminum semakin haus adanya? 

Sedang berenang di samudra birahikah? 

Roy Enhaer

Jumat, 08 Juli 2022