Orang - Orang 'Nekat' demi Dua Ribu Empat

Oma Prilly

Meski helatan pilihan presiden atau pilpres di negeri demokrasi ini masih jauh hari H - nya, yakni pada 2024 mendatang, tetapi atmosfir politis dan kegegapgempitaannya sudah sangat terasa bahkan mendesingdengungkan gendang telinga dan menyilaukaburkan sepasang mata kita sejak hari - hari ini. 

Dan ikhwal di atas itu sekaligus membingungpusingkan logika waras jutaan rakyat yang tengah 'ceker - ceker' alias mengais rezeki sendiri demi survivalitas hidup sehari - hari di negeri ini.

Betapa tidak, bukankah para kandidat yang 'ribet' berlaga pada pilpres mendatang itu sesungguhnya hari ini masih sebagai abdi rakyat, atau 'jongos' rakyat yang

seharusnya harus menomorsatukan layanan rakyat? Tetapi kenapa justru lebih mengutamakan dan menguber kepentingan 'nafsu libido' politis mereka sendiri?

Apa sesungguhnya yang sudah disumbangsihkan kepada jutaan rakyat yang selama ini hidup mereka telah difasilitasi dengan sangat layak oleh rakyat? 

Bukankah selama ini simpati mereka kepada rakyat hanya lewat jendela  birokrasi saja dan masih belum becus melayani? 

Seberani dan dengan pamrih apakah mereka 'kemendel' memproklamirkan diri untuk menjadi orang nomor satu memimpin negeri sebesar dan sekaya raya ini? Sekadar bermain - mainkah mereka itu?

Kenapa setiap orang yang punya hidung begitu menganggap gampang, enteng, serampangan dan bahkan hanya dibuat 'main - main' untuk menjadi pemimpin di negeri sekaya raya bernama Indonesia ini? 

Sudah punya cukup bekalkah mereka? Sudah 'kebelet' dan senekat itukah 'birahi' politik mereka dalam berlaga pada dua ribu dua puluh empat nanti? 

Oma Prilly

Selasa, 31 Mei 2022