Andai Para Koruptor itu 'Puasa'
http://www.diplomasinews.net/2022/04/oma-prilly-alhamdulillah-hingga-hari.html
Oma Prilly |
Alhamdulillah hingga hari kelima Ramadan ini puasaku tidak 'bolong' sama sekali. Puasaku 'nutug' sejak sirine imsyak hingga bedug magrib ditabuh.
Ternyata, ibadah wajib di bulan Ramadan itu benar - benar membuatku harus disiplin dalam banyak hal di kehidupan sehari - hari.
Faktanya, ketika berlimpah makanan yang tergeletak di atas meja meski semua itu berstatus halal, akan menjadi 'haram' ketika disantap siang hari.
És jus jeruk segar itu akan menjadi haram hukumnya ketika 'disruput' pukul dua belas siang bolong. Ikan bakar yang menggoda lidah di atas piring itu juga akan menjadi tidak halal jika disantap pada pukul setengah lima sore hari.
Pokoknya, semua menu hidangan yang tersaji di atas meja makan itu belum boleh dinikmati sebelum saat bedug magrib ditabuh sebagai tanda berbuka.
Puasa benar - benar mengajariku untuk tidak 'cluthak' dan 'nggragas' ketika menjumpai makanan dan minuman apa pun sebelum tiba saatnya untuk diperbolehkan dinikmati.
Sekali lagi ibadah puasa sangat dan sangat mengajariku untuk tidak asal 'nyaplok' saja di siang hari meski makanan dan minuman itu halal adanya.
Jika puasa yang amat sangat mengajarkan manusia untuk tidak 'ngawur' kemudian kita geser dan dikontekskan dengan perilaku para koruptor di negeri Nusantara ini.
Bukankah hal yang paling sederhana bahwa ibadah puasa itu mengedukasi kita untuk tidak seenak 'udel' menikmati apa pun meski sesuatu itu berstatus halal tapi bisa menjadi haram jika belum tiba waktunya untuk dinikmati? Lha wong yang halal saja haram, apalagi yang haram?
Pertanyaannya, kenapa kita sudah sekian ratus kali Ramadan dan berpuasa tetap saja tidak sanggup membedakan mana barang itu halal dan haram?
Jika kita geser sedikit lagi soal betapa tidak pernah jera dan kapok para koruptor di negeri Nusantara ini menyantap barang haram beramai - ramai hingga mereka tidak merasa bahwa perilaku tersebut adalah tidak halal?
Tapi ya sudahlah, aku tidak akan berpanjang - panjang mem - bully atau merundung aksi para koruptor di negeri ini.
Akhirnya, aku hanya bisa mengandai - andai saja. Andaikan para koruptor itu berpuasa dengan 'bener' pasti mereka akan bisa membedakan mana és jus yang halal, dan mana 'sego tempong' yang haram.
Ah, andai para koruptor yang selama ini 'mempredatori' duit rakyat itu benar - benar berpuasa dengan sebenar - benarnya pada setiap Ramadan, pasti mereka paham mana wilayah haram dan barang yang halal.
Oma Prilly
Ramadan, Kamis, 07 April 2022.