Di Atas Pusara, Kutabur Bunga dan Kusiram Doa - Doa
Oma Prilly |
Seperti yang sudah lazim setiap awal Ramadan tiba, aku tak pernah tidak berziarah ke makam untuk 'nyekar' di pusara kedua orang tua dan sanak saudara yang telah lebih dulu mendahului kita.
Entah berawal dari siapa dan sejak kapan tradisi ziarah ke makam di keluargaku itu ada dan mengada hingga kini.
Dan, pada setiap awal ramadan seperti sekarang ini, aku selalu ziarah atau 'nyekar' menaburkan sejumput kembang kanthil, mawar dan kenanga di atas pusara kedua orang tua, kerabat, dan 'sanak kadang ' yang telah lebih dulu terpanggil oleh - Nya.
Tak hanya itu, di atas pusara itu aku juga menuang dan menyiramkan sederet doa - doa kepada mereka yang lebih dulu 'dipundut' oleh - Nya.
Ketika aku ziarah dan 'nyekar' itu, sesungguhnya aku tidak sedang 'menyembah' kuburan dan batu nisan tetapi lebih kepada mengingatkan atas diriku sendiri betapa peristiwa 'kematian' itu cepat atau lambat, entah pagi atau sore hari, tak bisa dipercepat atau ditunda kedatangannya. Itu adalah kepastian yang akhirnya aku pasti menyatu dengan tanah dan menjadi tanah seperti mereka yang lebih dulu 'berangkat' menghadap kepada - Nya.
Akhirnya, di atas pusara itu kutabur bunga dan kusiram doa - doa. Dan, selamat ber - Ramadan.
Oma Prilly
Ramadan, Sabtu, 02 April 2022