Ketika Negara 'Tak Berdaya' Lawan 'Mafia'

Oma Prilly

Jujur, saya sebagai 'wong wedok' yang setiap hari berkutat hanya urusan dapur dan sumur itu tiba - tiba harus 'ngelus'  dada jika melihat kaum 'emak - emak' di negeri yang mulia ini harus antre berjejalan demi setetes minyak goreng.

Duh Gusti, bukankah bumi Nusantara ini sesungguhnya telah Engkau tebar dan taburi tanaman kelapa sawit yang menghampar hingga tak terbilang itu sebagai bahan baku industri minyak goreng?

Bukankah bumi Nusantara ini telah Engkau hidupkan beragam tetumbuhan dan  tanaman apa saja seperti rimbun dan teduhnya kelapa sawit
serta eloknya dedaunan pohon nyiur yang melambai?

Duh Gusti, saya mesti 'curhat' dengan siapa lagi di negeri Nusantara ini selain hanya dengan Engkau Yang Maha Segalanya?

Duh Gusti, bukankah jika para cerdik pandai dan orang 'pinter' di atas sana itu lebih berpikir sedikit otaknya atas keberlimpahan tetumbuhan kelapa sawit yang telah Engkau hamparkan di bumi Pertiwi ini benar - benar untuk diolahprodukkan sabagai bahan baku minyak goreng agar tidak terjadi pemandangan yang 'memalukan' hingga antre mengular setiap hari dan bahkan telah merenggut nyawa demi berebut setetes dua tetes minyak goreng.

Dan, sesungguhnya hilang kemanakah rasa kebersyukuran para pejabat di atas sana itu dalam melihat betapa hamparan tetumbuhan yang ditumbuhkan oleh - Nya dan tak terbilang jumlahnya melimpah di negeri Nusantara ini?

Untuk kesejahteraan siapakah sesungguhnya keberlimpahan tanaman sawit di negeri Nusantara ini?

Tapi kenapa kini para pemangku jabatan dan yang sejatinya berkewajiban 'ngurus' jutaan rakyatnya di bumi Nusantara ini justru berucap 'tak berdaya' melawan kekuatan 'mafia' minyak goreng? 

Ataukah jangan - jangan para pengemban amanat di negeri 'nyiur melambai' ini sudah mengibarkan 'bendera setengah tiang' sebagai simbolitas 'kekalahan' memerangi para tengkulak, cukong, spekulan, dan cengkeraman cakar - cakar 'mafia' minyak goreng yang semakin hari tambah langka dan melejit harga ecerannya itu?

Duh Gusti, kenapa justru di negeri yang melimpah tetumbuhan tanaman kelapa sawitnya dan produksinya terbesar  'sak ndonyo' atau sedunia itu justru jutaan rakyatnya setiap hari berjejal antre minyak goreng?

Sudah 'tak berdaya' kah kita menghadapi para 'mafia' yang katanya 'licin' bak minyak goreng itu?

Oma Prilly
Jember,  Sabtu, 19 Maret 2022.

Related

Cover Story 5047236279182557508

Follow Us

Postingan Populer

Connect Us

DIPLOMASINEWS.NET
Alamat Redaksi : Perumahan Puri Jasmine No. 07, Jajag, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur
E-mail : redaksi.diplomasi@gmail.com
item