Ketika Tikus ‘Pesta’ Duit Subsidi, Tapi para Kucing Sedang ‘Sakit Gigi’

Oma Prilly

Saya sangat paham ketika bicara soal tradisi korupsi di negeri ini pasti perut sampeyan - sampeyan terasa mual, ingin muntah, eneg, melilit, kembung dan akhirnya gejala asam lambung.


Betapa tidak, tradisi korupsi yang sudah mendarahdaging dan menguratsyaraf di negeri zamrud katulistiwa ini tak pernah ada tanda - tanda akan berhenti aksi dan modus operandinya.


Pasalnya, ‘makhluk’ berjuluk korupsi yang telah menjadi pandemi dan menjangkiti di seluruh sendi - sendi tubuh birokrasi di negeri ‘nyiur melambai’ ini sudah memasuki level ‘emergency’ atau kegawatdaruratan di setiap sektor kehidupan berbangsa dan bernegara di negeri ini.


‘Budaya’ korupsi di negeri Pancasila ini tak pernah bisa mati. Yang patah akan tumbuh dan yang hilang akan berganti. Mati satu pasti akan tumbuh seribu. Jika mati dua pasti akan berlipat menjadi dua ribu. 


Para cerdik pandai sudah muak mendiskusikan caranya memutus dan mematikan rantai - rantai tradisi korupsi. Para pakar sudah sangat sering menyeminarkan hal itu dan hasilnya hanya ribuan dan bahkan jutaan teori tanpa solusi yang ujungnya berakhir menumpuk di dalam laci.


Juga lembaga - lembaga yang menyebut diri antikorupsi pun kepalanya pusing sendiri ketika menghadang dan menghadapi aksi para pelaku korupsi di negeri ‘gemah ripah loh jinawi’ ini. 


Ketika para pelaku korupsi itu digambarkan sebagai tikus birokrasi sementara para pemburunya adalah kucing yang doyan nasi tanpa nyali.


Ketika saya intip di lorong - lorong gelap birokrasi, ternyata para tikus itu sedang pesta ‘dugem’ usai nyolong dana subsidi. Sementara para kucing yang bertugas mengendus, menubruk dan menggigit mangsanya bernama tikus itu ternyata sedang sakit gigi. 


Ya sudah. Terserah tikus dan kucing saja jika ada kemungkinan untuk bernegosiasi.


Oma Prilly 

Sabtu, 25 Desember 2021.

Related

Cover Story 4059175253591957759

Follow Us

Postingan Populer

Connect Us

DIPLOMASINEWS.NET
Alamat Redaksi : Perumahan Puri Jasmine No. 07, Jajag, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur
E-mail : redaksi.diplomasi@gmail.com
item