Usai Cium Tangan Ibu Kandung, Tewas dengan Tubuh Menggantung


DIPLOMASINEWS.NET - JEMBER - Tragis dan mengenaskan. Seorang remaja MAS, 18 tahun telah menyudahi hidupnya dengan cara  ‘kendat’ atau gantung diri di pohon kepundung setinggi 8 meter, Rabu, 10 November 2021.


Catatan media daring ini di lokasi bahwa MAS yang masih berusia 18 tahun itu diketahui sebagai warga Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi, Jember, Jawa Timur.


Masih catatan media daring ini bahwa sebelum memanjat pohon atas aksi gantung dirinya itu, korban sempat ‘ngambung’ atau mencium tangan ibu kandungnya.


Di lokasi kejadian perkara, salah seorang warga ketika ditemui media daring ini bertutur bahwa korban sering mengalami ‘intrance’ atau kesurupan dan sebelum nekat gantung diri, korban sempat ‘ngamuk’ dengan memukul kaca meja tanpa musabab yang jelas.


Masih tutur warga itu, sesungguhnya orang tua korban sempat mencurigai bahwa korban sering kesurupan diduga gara - gara mirip ikut kesenian jaranan atau kuda lumping.


Masih tutur warga, sebelum aksi nekatnya dengan gantung diri di pohon kepundung itu, korban sempat mencium tangan ibundanya kemudian berlari dengan membawa tali. Saat itu juga korban melilitkan seutas tali yang dibawanya itu ke lehernya kemudian menjatuhkan diri dari atas pohon. 


Demi melihat aksi nekatnya itu, ibu korban tak berdaya untuk menolong anaknya yang telah menggelantung terikat lehernya di atas pohon setinggi 8 meter itu.


Sementara itu, Kanitreskrim Polsek Sukorambi, Aipda Teguh Siswanto, kerika di - confirm media daring ini, Rabu, 10 November 2021, membenarkan telah terjadi peristiwa gantung diri di wilayah hukumnya. 


Ucap Teguh, korban berinisial MAS itu ketika ditemukan dalam kondisi tak bernyawa lagi dan  menggantung di pohon sekira pukul 10.30 WIB. 


Ucapnya lagi, berdasar 

hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Sukorambi dan pihak Inafis Polres Jember, tidak ditemukan indikasi atau tanda - tanda kekerasan pada tubuh korban. 


“Hanya luka di bagian tangan dan kakinya. Diduga terkena pecahan kaca sebelumnya ketika korban mengamuk,” terang Teguh.


Pungkas Teguh, ketika itu pihak keluarga korban menolak untuk tindakan otopsi. 


“Akhirnya, jenazah korban diserahkan kepada keluarganya untuk dikebumikan,” pungkas nya mengakhiri.


Onliners : Magda/Bayu/Roy 

Editor : Roy Enhaer

Publisher : Oma Prilly

Related

Cover Story 3199750751799014341

Follow Us

Postingan Populer

Connect Us

DIPLOMASINEWS.NET
Alamat Redaksi : Perumahan Puri Jasmine No. 07, Jajag, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur
E-mail : redaksi.diplomasi@gmail.com
item