Kandidat Kades Buluagung : Sugiyanto : Memanusiakan Manusia yang Belum Dimanusiakan
DIPLOMASINEWS.NET - BULUAGUNG - BANYUWANGI - Sejengkal hari lagi, tepatnya pada Rabu, 17 November 2021 mendatang, ajang pemilihan kepala desa ( Pilkades ) di kabupaten Banyuwangi digelar. Salah satunya adalah Desa Buluagung, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi, Jawa Timur.
Catatan media daring ini di lapangan, bahwa salah satu kandidat yang akan berlaga di pilkades tersebut adalah Sugiyanto, yang dalam coblosan nanti bernomor 4 ( empat ).
Ketika ditemui di beranda rumahnya, Sabtu, 13 November 2021, sore, Sugiyanto bertutur panjang - lebar atas ‘nawaitu’ nya ikut bertarung memperebutkan ‘kursi panas’ di Desa Buluagung itu melawan empat kandidat lainnya.
Tutur Sugiyanto, kenapa dirinya ikut berlaga pada pilkades di desanya tersebut salah satu niatnya adalah ‘kepingin’ mengajak dan merangkul masyarakat untuk berbarengan ‘ndandani’ atau memperbaiki yang dirasa belum baik dan meniadakan yang dirasa kurang baik.
“Maaf, bukan berarti yang dulu tidak baik, tapi kami akan melanjutkan yang sudah baik agar lebih baik lagi,” ucap calon kades bernomor urut 4 ( empat ) itu.
Ucapnya lagi, dalam konteks ajang pilkades di Buluagung itu, dirinya tidak ingin berjanji hingga ‘sundul langit’ atau berucap setinggi langit terhadap masyarakat yang selama ini ditemui dan yang menemuinya.
Baginya, lanjut Sugiyanto, dalam bersosialisasi dan menyapa masyarakat di desanya, dia lebih suka memilih tampil apa adanya, berucap dan melakukan hal - hal yang sederhana dan yang mampu menerima dan merasakan hasil dari gagasannya.
Lebih jauh Sugiyanto menjelentrehkan atas realitas kerja nyatanya yang telah dan sangat dirasakan langsung oleh masyarakat. Contoh konkritnya adalah ‘berkah’ bagi masyarakat yang bermukim di pinggir hutan.
Masih jelentrehnya, bahwa masyarakat pinggir hutan yang dulu tak pernah disapa, diayomi, dirangkul dan ‘dimanusiakan’ tersebut kini oleh Sugiyanto telah diwadahi di dalam lembaga seperti kelompok tani hutan agar bisa ikut menjaga kelestarian hutan dan sekaligus bisa menjadi tumpuan dan keberlangsungan hidup mereka.
“Kami sudah upayakan masyarakat di pinggir hutan itu hingga berhasil. Sekarang mereka sudah bisa menikmati hasilnya,” terang Sugianto mengakhiri.
Kalimat akhir Sugiyanto, bahwa dalam konteks pilkades yang digelar pada Rabu, 17 Novembe 2021 mendatang itu, upayanya dalam ‘memerjuangkan’ nasib masyarakat di pinggir hutan tersebut bisa memberi ‘barokah’ atas ‘nawaitu’ nya dalam berlaga pesta demokrasi di desa tersebut.
“Doakan,” pungkas Sugiyanto yang menyebut dirinya dengan ‘wong Babadan’ itu.
Contributor : Dik
Editor : Roy Enhaer
Publisher : Oma Prilly