Nyolong ‘Honda’, Berakhir Digebuki Massa
DIPLOMASINEWS.NET - JEMBER - Dua orang maling beraksi ‘nyolong’ sepeda motor. Satu pelaku, AW, 25 tahun, warga Desa Klakah Utara, Kecamatan Klakah, Jember, tersebut berakhir ‘benjut’ dihajar massa, Senin, 30 Agustus 2021. Sedangkan satu konco - nya berinisial RJ, kini masih jadi buronan polisi.
Sementara itu, Kanitreskrim Polsek Kencong, Aiptu Iwan Iswahyudi ketika di - confirm media daring ini, Senin, 30 Agustus 2021 berucap bahwa dua orang pelaku tersebut berhasil menggondol sepeda motor Honda Trail CRF milik Ryan, ketika tengah terparkir di Cafe di Jalan Krakatau, Kencong, Jember.
Lanjut kanitreskrim, bahwa awalnya pelaku tersebut membawa sepeda motor milik korban ke arah barat, tetapi naas ketika pelaku melarikan kencang kendaraan roda dua tersebut, tiba - tiba mogok lantaran kehabisan bensin.
Oleh pelaku, ucap kanitreskrim, sepeda motor yang ditungganginya itu meski didorong tetap saja mogok. Akhirnya, kendaraan tersebut disembunyikan di tengah ladang jeruk.
“Saat itu salah satu pelaku AW beli bensin. Dan, pelaku RJ sedang berada di ladang jeruk sambil mencopot plat nomor,” terang kanitreskrim polsek Kencong, itu.
Masih ucapnya, ketika pelaku AW keluar dari ladang jeruk bersama sepeda motor yang diduga hasil curiannya itu, tanpa disadari telah terpergok korban.
Pelaku pun terkaget dan akhirnya berusaha kabur dengan membawa sepeda motor hasil jarahannya.
“Tapi apes, pelaku terjatuh ketika hendak kabur,” terang Iwan.
Masih terang Iwan, meski telah terjatuh, pelaku masih berusaha kabur ke arah persawahan. Akhirnya pelaku maling sepeda motor itu berhasil ditangkap warga dan digebuki sebelum akhirnya diamankan ke Mapolsek Kencong.
“ Pelaku AW ketika diinterogasi ternyata pernah menghuni di lapas Lumajang selama satu tahun lima bulan. Bahkan diketahui sebagai DPO atas pencurian hewan di wilayah Probolinggo,” jelentreh Iwan.
Pungkas Iwan bahwa pelaku maling sepeda motor itu bisa dijerat pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman penjara lima tahun ke atas.
Onliner : magda/bayu
Editor : roy enhaer
Publisher : oma prilly
