Bocah Yatim Piatu, Usai ‘Digagahi’ Dikasih Seribu
DIPLOMASINEWS.NET - JEMBER - Manusia berinstink binatang. Sebutan itu sangat pas jika dilekatkan kepada lelaki pelaku pemerkosaan itu.
Catatan media daring ini di lapangan, bahwa pelaku berstatus duda berinisial JEM, 50 tahun, tersebut telah melakukan aksi ‘rudapaksa’ atau pemerkosaan terhadap bocah perempuan berusia 6 tahun.
Tragisnya, korban yang diketahui sebagai bocah yatim tersebut adalah warga Kecamatan Sumbersari, Jember, Jawa Timur.
Masih catatan media daring ini, bahwa lelaki yang diduga pemerkosa itu ternyata masih tetangga se - RT dengan korban.
Modusnya, bahwa ketika hendak menumpahkan nafsu binatangnya tersebut, pelaku sering mengundang korban bocah ingusan itu untuk datang ke rumahnya. Aksi selanjutnya, korban disuruh masuk ke dalam kamar kemudian diperkosanya.
Sementara itu, kuasa hukum korban, Mohammad Ridwan, ketika di - confirm media daring ini, Kamis, 09 September 2021, mengatakan bahwa terungkapnya kasus dugaan pemerkosaan itu berawal karena korban sering mengeluh sakit ketika buang air kecil.
Lanjut Ridwan, terungkapnya kasus pemeekosaan itu atas pengakuan korban setelah upaya pembujukan.
“Korban mengaku jika sudah diperkosa berkali - kali,” terang kuasa hukum korban, itu.
Terangnya, bahwa kali terakhir pelaku menggagahi korban tersebut pada Jumat, 27 Agustus 2021, lalu.
Ketika itu, terang Ridwan, dalam aksi birahinya, pelaku membungkam mulut korban dengan tangannya. Kemudian, usai pelaku menungganginya, korban diberi duit seribu rupiah dan juga ‘diwanti - wanti’ untuk tidak ‘nyinyir’ kepada siapa pun.
Masih lanjut Ridwan, bahwa pengakuan korban diduga oleh pelaku itu merupakan keterangan awal.
“Pengakuan tersebut masih harus dibuktikan dengan visum yang hasilnya masih belum keluar,” jelasnya ketika berada di Mapolres Jember, Kamis, 09 September 2021.
Pungkasnya, pihaknya berharap agar kasus tersebut sesegera mungkin di - follow up - i oleh Unit PPA Polres Jember.
“Pasalnya, ada dugaan kuat bahwa korbannya tidak hanya satu orang,” pungkasnya mengakhiri.
Onliner : hasan
Editor : roy enhaer
Publisher : oma prilly
