Calon Relawan Kesehatan, Berakhir Mundur Pelan – Pelan
Ilustrasi : roy enhaer/diplomasinews.net |
DIPLOMASINEWS.NET_JEMBER_Ternyata sulit untuk mendapatkan relawan tenaga kesehatan atau nakes. Itu ungkapan Hendro Soelistijono, Direktur Rumah Sakit Daerah [ RSD ] dr. Soebandi Jember, Jawa Timur, Jumat, 30 Juli 2021.
Sesungguhnya, ungkapnya lagi, kebutuhannya semakin mendesak
dikarenakan laju jumlah pasien COVID – 19 semakin bertambah.
“Tidak seimbang jumlah antara tenaga kesehatan dengan
pasien,” terangnya ketika di – confirm
media daring ini.
Padahal, lanjutnya, RSD dr. Soebandi yang dipimpinya itu membutuhkan
90 [ sembilan puluh ] relawan dan sudah mendapat persetujuan dari bupati Jember
agar diadakan rekrutmen relawan.
Lanjut Hendro, bahwa ada institusi yang sudah ready, yaitu
lembaga pendidikan untuk menugasi para relawannya agar membantu RSD dr.
Soebandi.
Lanjutnya, faktanya tidak gampang untuk mencari relawan
dan tidak semua orang bersedia. Pasalnya, ketika mereka [ calon relawan ] itu sudah
ndaftar, tiba – tiba dilarang orang
tua atau tidak diperbolehkan oleh suami.
Masih lanjutnya, akhirnya pendaftaran lowongan
relawan tenaga kesehatan COVID – 19 di kabupaten Jember peminatnya sepi,
bahkan sejumlah pendaftar banyak yang tak diizini oleh keluarganya.
“Kami paham, kok.
Dan, tak semua orang bersedia,” ujarnya.
Lebih jauh Hendro menjelaskan bahwa kondisi RSD dr.
Soebandi sangat kuwalahan dalam
mengahadapi membeludaknya pasien dan diperparah sejumlah nakes yang terpapar virus tersebut.
Lanjutnya, banyak nakes
yang terpapar virus tersebut sehingga mereka harus diistirahatkan. Makanya, pihaknya
sangat mendesak untuk menambah jumlah tenaga kesehatan lagi.
“Per tanggal 21 Juli 2021, saja sudah tercatat 20 orang nakes kami yang terpapar COVID – 19,”
jelasnya.
Masih menurut Hendro, mayoritas yang terpapar adalah perawat,
dan tiga orang dokter serta satu orang dari manajemen. Sehingga semua diisolasi
mandiri.
Kalimat pungkasnya, jika semua terpapar COVID – 19, RSD
dr. Soebandi Jember bisa tutup.
“RSD dr. Soebandi adalah rumah sakit rujukan di Jawa
Timur,” pungkas Hendro mengakhiri.
Onliner :
hasan/roy
Editor :
roy enhaer
Publisher :
oma prilly