Nihayatul Wafiroh : Kabarkan pada Dunia, COVID-19 bukan Aib dan Hina
http://www.diplomasinews.net/2020/09/nihayatul-wafiroh-kabarkan-pada-dunia.html
BAHAGIA TUMPAH, TANGIS PECAH : Puluhan santriwati ponpes Blokagung, mengharu biru ketika berangkulan di tengah lapangan. [ source : um/roy/diplomasinews.net ] |
DIPLOMASINEWS.NET_BLOKAGUNG_BANYUWANGI_Mendung
gelap yang menggantung di atas langit Blokagung, itu kini perlahan menyingkir
dan berubah cerah. Secerah dan seceria 80 [ delapan puluh ] santriwati yang
tengah menggelar acara bertajuk ‘Wisuda Penyintas COVID-19’ di tengah tanah
lapang milik Pondok Pesantren Darussalam
Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur, itu, Sabtu, 05 September 2020.
Disebut
penyintas, pasalnya 80 santriwati ponpes
Blokagung tersebut selama ini telah bertarung melawan pandemic COVID-19 dan mereka keluar sebagai ‘pemenang’ selama dalam
masa karantina total tersebut.
Akhirnya,
puluhan santriwati itu sebagai penyintas. Sebagai survivors, yakni orang – orang yang sanggup dan berhasil ‘mempertahankan
hidup’ dalam kondisi yang tidak diinginkan.
COVID BUKAN AIB : Para wisudawati ‘survivor’ yang tengah menggelar acara itu memekikkan ucapan bahwa covid bukan aib. [ courtesy : um/roy/diplomasinews.net ] |
Sementara
itu, mata kamera DIPLOMASINEWS.NET, memotret peristiwa haru – biru puluhan
santriwati itu yang keluar satu persatu dari gedung karantina menuju tanah
lapang. Mereka berangkulan, tangis pun pecah berlanjut dengan ledakan bahagia. Air
mata haru telah luruh, jatuh dan tumpah ke tanah.
Saat
itu, wisuda penyintas COVID-19 juga dihadiri H. dr. Moh. Budi Hidayat, Ses
Ditjen P2P Kemenkes RI, mengatakan bahwa sebanyak 80 santriwati tersebut
dinyatakan sehat.
Lanjutnya,
indiksasi bahwa puluhan santri itu dinyatakan sehat adalah mereka sudah tidak
ada gejala lagi. Sudah selesai dan mereka sehat.
Masih
di tengah tanah lapang, juru bicara Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Dr.
Hj. Nihayatul Wafiroh, MA, yang juga wakil ketua Komisi IX DPR RI Fraksi PKB, itu
dengan penuh haru sambil berurai – urai kalimat mengatakan bahwa sebanyak 80
santriwati ponpes Darussalam
Blokagung, tersebut telah kali kedua menjalani tindakan swab. Dan, mereka dinyatakan hasilnya negative.
UDARA SEGAR : Satu persatu para santriwati ponpes Blokagung itu menghirup udara segar setelah terkarantina total. [ courtesy : um/roy/diplomasinews.net ] |
Lanjut
Nduk Nik, sapaan akrab politisi PKB, itu, bahwa sebanyak 80 [ delapan puluh ] santriwati
tersebut benar – benar sehat. Dan, bukan abal – abal sehat. Lanjutnya lagi, mereka
tak pernah menyerah bertarung melawan wabah itu dan akhirnya para santriwati
itu keluar sebagai pemenangnya.
Masih lanjutnya, tepat pada hari ini, Sabtu, 05 September 2020, pihaknya telah mewisuda 80 [ delapan puluh ] santri yang telah dinyatakan negatif dari COVID-19 sebagai bentuk rasa syukur atas suksesnya santri Darussalam menjadi 'pemenang' dalam pertarungan melawan wabah tersebut.
Lanjutnya lagi, pihaknya akan meneruskan karantina lokal beberapa hari ke depan hingga semua santri ponpes Darussalam dinyatakan sehat dan bebas dari COVID-19.
Masih lanjutnya, tepat pada hari ini, Sabtu, 05 September 2020, pihaknya telah mewisuda 80 [ delapan puluh ] santri yang telah dinyatakan negatif dari COVID-19 sebagai bentuk rasa syukur atas suksesnya santri Darussalam menjadi 'pemenang' dalam pertarungan melawan wabah tersebut.
Lanjutnya lagi, pihaknya akan meneruskan karantina lokal beberapa hari ke depan hingga semua santri ponpes Darussalam dinyatakan sehat dan bebas dari COVID-19.
“Blokagung
kuat. Kabarkan pada dunia bahwa kita sebagai duta COVID-19. Dan, COVID-19 bukan
aib,” pekik Nihayatul Wafiroh, ketika pada gelaran ‘Wisuda Penyintas COVID-19’
di tanah lapang ponpes Blokagung, Sabtu, 05 September 2020.
Masih
juga di tengah tanah lapang, salah satu santriwati yang diwisuda itu mengatakan bahwa awal dikarantina pihaknya merasa sangat down, tapi pada akhirnya merasa bahagia
karena banyak berdoa dan dukungan spirit dari banyak pihak.
Tak
hanya itu salah satu satriwati tersebut juga mengucapkan terima kasih kepada
pihak – pihak terkait, seperti para dewan pengasuh ponpes, pihak kemenkes, dinkes
provinsi Jatim, dinkes Banyuwangi, Kantor Kesehatan Pelabuhan [ KKP ] Probolinggo, tenaga
kesehatan, dan semua pihak yang mendukung dan men-sport para satriwati yang tidak bisa disebut satu persatu.
“Covid bukan aib. Karena setiap panyakit
ada obatnya. Dan, bisa disembuhkan,” pungkas santriwati itu.
Onliner
: roy enhaer
Publisher : oma prilly
Source
: diplomasinews.net