Dirut PT. Takasa Wisata Indonesia, Anny : Gegara Berita di Media Telah Cemarkan Nama

CEMAR : Gegara publikasi berita, nama PT. Takasa Wisata Indonesia telah tercemar namanya. [ image : indra maualana ]

 

DIPLOMASINEWS.NET_JAKARTA_Berawal dari pemberitaan di sejumlah media online, PT. Takasa Wisata Indonesia merasa gerah, kecewa dan sangat merugikan nama baiknya.

Sementara itu, direktur PT. Takasa Wisata Indonesia, Anny Alkhusniaty, ketika ditemui onliner DIPLOMASINEWS.NET, di Jakarta mengatakan bahwa dengan terpublikasikannya pemberitaan di media online tersebut seolah – olah pihaknya tidak memberangkatkan 60 [ enam puluh ] jamaah Majelis Taklim Amanah.

Masih kata Anny, bahwa demi menjaga nama baik yang telah ‘dirusak’ oleh sejumlah pemberitaan yang tidak balancing tersebut, pihaknya merasa kecewa dan membantah keras sekaligus berkewajiban memberikan fakta kronologi yang sebenar - benarnya.

Untuk diketahu, lanjut Anny,  bahwa PT. Takasa Wisata Indonesia berdiri sejak 16 April 2016 dan ketika itu direktur utama dijabat oleh Said Rizki Maulana, direkturnya Muhammad Imam dan posisi komisaris dipegang oleh Supaedi. Semua itu telah tertuang dalam akta notaris nomor : 22.

Lanjut Anny, dalam konteks ini bahwa PT. Takasa Wisata Indonesia [ TWI ] diwakili oleh direktur utama, Said Rizki Maulana tersebut telah mengadakan kerjasama dengan Majelis Taklim [ MT ] Amanah, Yuli Astuti sebagai pimpinannya.

Masih lanjutnya, kerja sama tersebut terjadi sekitar Februari 2017 dengan bentuk kesepakatan bahwa PT. Takasa Wisata akan memberangkatkan sebanyak 60 jamaah dari Majelas Taklim Amanah dengan membayar biaya  Rp. 25.000.000 [ dua puluh lima juta rupiah ] per jamaah. Dengan paket 9 [ sembilan ] hari.

“Dua puluh lima juta rupiah per jamaah dengan system paket sembilan hari,” terang Anny ketika wawancara bersama DIPLOMASINEWS.NET, Senin, 21 September 2020.

Kemudian Anny mengurai bahwa biaya tersebut meliputi biaya untuk tiket domestik dari Yogyakarta – Jakarta PP dan tiket internasional Jakarta - Jeddah  PP. Sedangkan paket LA [ hotel, catering, bus, dan handling ] selama berada di Saudi Arabia. Serta sepakat akan diberangkatkan pada 30 Maret 2017 dan kepulangan pada 7 April 2017.

Urainya lagi, dalam hal itu, Said Rizki Maulana telah memesan pesawat Garuda dengan cara carter untuk 60 [ enam puluh ] jamaah MT Amanah dan peserta umroh lainnya. Totalnya, sebanyak 109 tiket ke agen tiket Air Marindo senilai Rp. 12.500.000 [  dua belas juta lima ratus ribu rupiah ] per tiket.

Masih urainya, bahwa Said Rizki Maulana, dirut tersebut juga telah mengurus visa jamaah MT Amanah dan memesan hotel. Kemudian, pimpinan Majelis Taklim Amanah, Yuli, berjanji akan membayar dan melunasi biaya untuk 60 jamaah tersebut paling lambat sebelum issued tiket [14 hari sebelum keberangkatan ].

“Ternyata hingga ibadah umroh itu selesai dijalankan oleh para jamaah hingga kembali ke tanah air, Yuli Astuti, pimpinan MT Amanah belum membayar biaya tersebut,” jelentreh Anny.

Ucap Anny lagi, akibat biaya umroh 60 jamaah MT Amanah yang belum juga terbayarkan oleh pimpinan MT Amanah tersebut telah beberapa kali ditagih oleh Supaedi [ komisaris ] yang didampingi Said Rizki Maulana, sebagai marketing. 

“Upaya tagihan itu hanya berhasil tidak lebih dari 10% dari biaya yang seharusnya dibayar. Hingga kemudian sekitar akhir bulan Mei 2017 Said Rizki Maulana sudah tidak aktif lagi sebagai bagian dari PT. Takasa Wisata Indonesia," terang Anny.

Lebih jauh Anny menjelaskan, perlu diketahui bahwa pada 15 Maret 2017 terjadi perubahan akta kepemilikan PT. Takasa Wisata [ Akta no.1 ] dengan susunan sebagai berikut. Jabatan komisaris dipegang Supaedi, direktur utamanya Drs. Baidlowi dan direktur dijabat Anny Alkhusniaty. Sedangkan pemasaran dipegang Said Rizki Maulana yang dalam hal ini sudah tidak terdaftar sebagai pengurus dalam akte yang baru.

Masih terangnya, beberapa kali PT. Takasa Wisata yang diwakili Supaedi dan Anny telah berupaya kembali menagih janji dari pimpinan MT Amanah, tetapi hanya janji dan janji saja. Kemudian janji pimpinan MT Amanah tersebut dituangkan dalam perjanjian tertanggal 5 Juni 2017 yang intinya akan dilunasi paling lambat 15 agustus 2017.

"Namun hingga kronologi kejadian ini kami buat, pihak pimpinan MT Amanah [ Yuli Astuti ] belum juga membayar biaya yang menjadi kewajibannya," kata Anny kecewa.

Kepada media online ini, Anny telah membeberkan bahwa pada bulan Mei 2018 PT. Takasa Wisata mendapat panggilan dari Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta untuk dimintai keterangan dan saksi atas laporan sejumlah jamaah MT Amanah yang merasa dibohongi oleh pimpinan MT Amanah [ Yuli Astuti ] karena belum diberangkatkan umroh,  padahal para jamaah sudah merasa membayar ke pimpinan MT Amanah.

Kemudian, Anny Alkhusniaty, direktur baru PT. Takasa Wisata, pada tanggal 30 Mei 2018 menghadap ke kepolisian D.I. Yogayakarta didampingi oleh Supaedi untuk menyerahkan sejumlah bukti bahwa sebanyak 60 [ enam puluh ] jamaah dari MT Amanah telah diberangkatkan melalui PT. Takasa Wisata.

"Kronologi peristiwa demi peristiwa tersebut merupakan bentuk klarifikasi kami atas pemberitaan di sejumlah media online yang merugikan nama PT Takasa Wisata," pungkas Anny, ketika mengakhiri wawancaranya bersama DIPLOMASINEWS.NET, Senin, 21 September 2020.

Contributor  : indra maulana

E d i t o r      : roy enhaer

Publisher     : oma prilly

Related

Cover Story 8427909044035152028

Follow Us

Postingan Populer

Connect Us

DIPLOMASINEWS.NET
Alamat Redaksi : Perumahan Puri Jasmine No. 07, Jajag, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur
E-mail : redaksi.diplomasi@gmail.com
item