Ada yang ‘Tak Bingung’ Meski Wabah ‘Ngerubung’ Blokagung


PANGKLANG CORONA : Jalan utama menuju pondok pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur, itu, kini ‘dipangklang’ bambu. [image : roy enhaer/diplomasinews.net ]
DIPLOMASINEWS.NET_BLOKAGUNG_BANYUWANGI_Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, Jawa Timur, tengah dirundung bencana alam. ‘Bencana’ tersebut adalah wabah COVID-19, yang telah ‘ngerubung’ ribuan santriwan dan santriwatinya. Dan, dari ribuan itu, kini ratusan satrinya tengah diisolasi karena diduga terpapar penyakit misteruis berasal dari Wuhan, Cina itu.  

Dan, ratusan santrinya itu kini juga tengah dikarantina total, dijaga super ketat oleh tim medis, dan ratusan aparat. Dan, bahkan akses jalan utama menuju area ponpes Darussalam Blokagung itu pun dipangklang atau dibarikade lonjoran bambu agar lalu lalang keluar – masuk dari dan ke ponpes tidak terjadi interaksi antar warga. Juga demi memutus sebaran wabah Coronavirus itu tidak meluas.

DIPLOMASINEWS.NET memotret sisi lain dari COVID-19 di ponpes Blokagung, yakni barikade bambu yang melintang menuju jalan ponpes tersebut. Dan, di salah satu pojoknya ada warung penjaja gorengan yang ‘gelisah’ soal penutupan total akses jalan keluar – masuk menuju ponpes itu.

GORENGAN ‘LOCKDOWN’ : Ketika onliner DIPLOMASINEWS.NET mewawancarai pemilik lapak penjaja gorengan yang terimbas ‘pangklang’ bambu. [ image : roy enhaer/diplomasinews.net ]     
Penjaja gorengan itu adalah Juwariyah, 45 tahun, warga Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi, yang sejak jauh sebelum gonjangganjing COVID-19 di ponpes Darussalam Blokagung, itu sudah membuka lapak gorengannya.

“Saya paham kalau penyakit [ COVID-19 ] itu berbahaya, tetapi nasib gorengan saya juga ikut berbahaya jika jalan itu ditutup blek,” ungkap Juwariyah ketika ditemui di lapaknya sembari menggoreng gedang goreng, Rabu, 02 September 2020, sore.

Ungkapnya, penghasilan saya langsung merugi karena para pembeli harus mubeng, berjalan melingkar melewati hutan jika ingin menikmati gorengan.

Ungkap penjaja gorengan itu, sesungguhnya warga  desa di luar area ponpes yang kini di karantina total itu aman – aman saja dan kegiatan sehari – hari dalam bernafkah juga tidak terusik atas terpaparnya ratusan santri oleh COVID-19, itu. Tak ada yang bingung.

“Saya wong kecil, kok. Nggak tahu apa itu karantina, apa itu lockdown, dan apa itu COVID-19. Yang penting jalan yang menuju ke gorengan saya segera dibuka,” harap Juwariyah mengakhiri ungkapannya, Rabu, 02 September 2020, sore.

Onliner     : roy enhaer
Publisher  : oma prilly
Source     : diplomasinews.net

Related

Cover Story 8102449425054601379

Follow Us

Postingan Populer

Connect Us

DIPLOMASINEWS.NET
Alamat Redaksi : Perumahan Puri Jasmine No. 07, Jajag, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur
E-mail : redaksi.diplomasi@gmail.com
item