Kades Kebondalem, Ikhsan : ‘Tumpeng’ Tujuhbelasan buat Para Pahlawan



TUMPENG MERDEKA : Puluhan nasi ‘tumpeng’ dan ‘ingkung’ menandai malam renungan tujuhbelasan di pendopo Desa Kebondalem, Banyuwangi. [ courtesy : mj/roy/diplomasinews.net ]
DIPLOMASINEWS.NET_KEBONDALEM_BANYUWANGI_Diawali tepat pukul 19.00 WIB, pemerintah desa Kebondalem. Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, telah memperingati malam tujuhbelasan dengan acara reliji tasyakuran dan mengusung tema Indonesia Maju, Minggu, 16 Agustus 2020, malam.

Gelaran malam tasyakuran yang digelar di pendopo desa Kebondalem itu intinya adalah mengenang para pahlawan yang telah gugur dalam perjuangannya. Juga para founding father yang telah meletakkan kokohnya pondasi negeri ini.

Sementara itu, kepala desa Kebondalem, Ikhsan, SH, ketika ditemui DIPLOMASINEWS.NET usai acara tasyakuran mengatakan bahwa gelaran pada malam tujuhbelasan tersebut merupakan tradisi yang telah ada sejak lama dan selalu ‘diuri – uri’ setiap malam menjelang tanggal tujuh belas Agustus. 


PATRIOT DESA DAN TNI : Kepala Desa Kebondalem, Ikhsan, SH, dan babinsa Sertu Mujiono, usai tasyakuran di pendopo desa. [ image : roy enhaer/diplomasinews.net ]
“ Acara tasyakuran menjelang malam tujuhbelasan seperti sekarang ini merupakan tradisi di desa kami. Dan, sesuai anjuran pemerintah temanya adalah Indonesia Maju,” terang orang nomor satu di Desa Kebondalem, itu ketika di – interview DIPLOMASINEWS.NET, di pendopo desa, Minggu, 16 Agustus 2020, malam.

Terangnya lagi, pada gelaran tasyakuran di tengah pandemic COVID-19 itu juga tetap patuh dengan protocol kesehatan. Masih terangnya, acara itu juga ada tradisi ‘nasi tumpeng ingkung’ yang berjumlah sekitar 50 [ lima puluh ] tumpeng yang digagas atas prakarsa masyarakat di desa itu. 


HADRAH MERDEKA : Salah satu penyaji acara tasyakuran Hadrah ‘Sekar Arum Srawet’ ketika ‘in action’ pada malam tujuhbelasan di pendopo Desa Kebondalem. [ image : roy enhaer/diplomasinews.net ]     
Tumpeng dan ingkung jika dimaknai merupakan sedekah dan sekaligus bentuk rasa syukur kepada Allah SWT dan apresiasi kepada para leluhur dan pahlawan bangsa yang lebih dulu gugur dalam merebut kemerdekaan,” jelentreh Ikhsan memungkasi wawancaranya.

Di tempat terpisah, babinsa Desa Kebondalem, Sertu Mujiono, mengatakan bahwa acara tasyakuran jika dikontekskan dengan tujuhbelasan merupakan bentuk rasa patriotisme, nasionalisme, juga sekaligus bentuk penghargaan yang tinggi kepada para pahlawan bangsa yang telah mengorbankan raga dan bahkan jiwa demi meraih kemerdekaan.

“Makanya melalui tasyakuran tujuhbelasan ini kita terus pupuk rasa patriotisme dan cinta tanah air. Utamanya kepada para muda,” pungkas babinsa Desa Kebondalem, Sertu Mujiono.

Onliner    : roy enhaer
Publisher : oma prilly
Source    : diplomasinews.net             

Related

Cover Story 5789577434663592215

Follow Us

Postingan Populer

Connect Us

DIPLOMASINEWS.NET
Alamat Redaksi : Perumahan Puri Jasmine No. 07, Jajag, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur
E-mail : redaksi.diplomasi@gmail.com
item