Penyanyi Multitalenta, Wandra : Meski ‘Revolusi’, Tetap ‘Warna’ Banyuwangi



‘RUH’ BANYUWANGI : Wandra, penyanyi, musisi, arranger, dan sekaligus owner OneNada, itu berucap bahwa sampai kapan pun ia tetap cinta music etnis Banyuwangi. [ image : roy enhaer/diplomasinews.net ]
DIPLOMASINEWS.NET_SRATEN_BANYUWANGI_Nurrofiq Wandra Restusiyan, SM, yang akrab dipanggil Wandra adalah salah satu pionir musik etnik Kendang Kempul Banyuwangi. Disebut pionir, pasalnya dia merupakan sosok musisi sekaligus vokalis pria yang telah mengharumkan nama Banyuwangi, di level nasional, bahkan hingga bergaung ke manca negara.

Lelaki lajang berusia 25 tahun itu, di samping sebagai penembang dan musisi, dia juga memiliki studio recording berlabel, One Nada, yang berdiri megah di jalan raya Sraten, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, Jawa Timur.

Ketika DIPLOMASINEWS.NET, bertandang di studio megahnya di kawasan Desa Sraten, usai tarawih, Minggu, 03 Mei 2020, mengatakan bahwa sebagai pelaku seni, dirinya berupaya untuk memajukan jagat musik, utamanya musik khas Banyuwangi, Kendang Kempul.

Tak hanya itu, Wandra juga telah berani ‘merevolusi’ musik Kendang Kempul yang selama ini hanya ‘begita - begitu’ tersebut menjadi warna yang lebih modern. Artinya, dirinya telah mengkolaborasikan sejumlah unsur musik untuk ‘dikawinkan’ dan melebur ke dalam etnis Banyuwangian. Jelasnya, revolusi musiknya itu disebut dengan, warna music Pop-O, atau Pop Osing.

Ucapnya lagi, sebagai musisi dirinya butuh kemerdekaan ekspresi, inspirasi dalam berkaya sejauh tidak ‘melupakan’ ciri khas dan kemurnian style Banyuwangi yang selama ini ada. 

ONE NADA DAN DIPLOMASI : Ketika onliner DIPLOMASINEWS.NET, ‘belusukan’ di studio OneNada usai wawancara bersama sosok multitalenta, Wandra. [ image : oma prilly/diplomasinews.net ]
“Justru music etnis Banyuwangian tersebut menjadi hidup ketika bersentuhan dengan warna music lain.” terang Wandra yang juga piawai memainkan keyboard, itu, ketika ber – face to face dengan DIPLOMASINEWS.NET, di studio OneNada, miliknya, Minggu, 03 Mei 2020.

Atas ‘revolusi’ musiknya itu, ternyata tak sedikit pihak – pihak yang ‘keberatan’ ketika orisinalitas music Kendang Kempul menjadi kehilangan rohnya. Ucapnya lagi, Wandra pernah merombak total keaslian warna music Banyuwangian, justru music yang telah mengakar di Bumi Blambangan, itu, akan semakin beragam pemikmatnya dan sekaligus bisa bergaung tidak hanya di local saja tetapi bisa menembus pasar di belahan dunia lain.

“Saya sebagai pelaku seni yang lahir dan besar di kabupaten ini, rasanya mustahil untuk menghilangkan ‘ruh’ music etnik Banyuwangi,” jelas Wandra, sosok multitalenta yang melejit dengan tembang ‘Kelangan’ nya itu,

Ketika ditanya tentang apa saja prestasi selama menggeluti jagat music hingga hari ini? Lelaki kelahiran15 Juni 1995, itu dengan diplomatis menjawab, bahwa sejumlah penghargaan yang telah disabetnya, seperti, Musisi Osing Muda Berbakat, The Best Drummer se Jawa Timur, Juara 1 Solo Vocal se Jawa Timur, dan masih seabrek lagi apresiasi dan prestasi yang tak bisa dihitung jari di jagat music yang hingga kini tetap diprofesionalitasinya itu.

“Percayalah bahwa saya masih cinta dan tetap selalu ‘nguri – uri’ music Banyuwangi, kok,” pungkas Wandra, alumnus Universitas 17 Agustus 1945 [ Untag ] Banyuwangi, bergelar Sarjana Manajemen, itu, ketika mengakhiri  interview – nya bersama DIPLOMASINEWS.NET, di dalam studionya, Minggu, 03 Mei 2020, malam.  

Onliner  : roy enhaer/oma prilly

Related

Cover Story 1651637476379533491

Follow Us

Postingan Populer

Connect Us

DIPLOMASINEWS.NET
Alamat Redaksi : Perumahan Puri Jasmine No. 07, Jajag, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur
E-mail : redaksi.diplomasi@gmail.com
item