Kepala Desa, Barurejo, Zaenuri : Marcelino Tak Perlu Dihebohkan, Tapi Harus ‘Dimanusiakan’
http://www.diplomasinews.net/2020/05/kepala-desa-barurejo-zaenuri-marcelino.html
DIPLOMASINEWS.NET_BARUREJO_BANYUWANGI_Bocah lelaki
bernama Marcelino, 10 tahun, kelas 2 sekolah dasar [ SD ] yang telah
menghebohkan publik itu faktanya tidak seheboh yang dipublikasikan media sosial.
Ketika DIPLOMASINEWS.NET, menemui bocah Marcelino
di rumah sederhananya di Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi, itu,
dia tengah menunggui Kateni, 52 tahun, ibunya yang kini tengah sakit lumpuh,
pukul 16.00 WIB, Minggu, 10 Mei 2020.
Kehebohan Marcelino yang dikabarkan sebagai ‘anak
susah’ dan tidur sekandang dengan ternak sapi itu ternyata faktanya hanya
isapan jempol saja.
TERNYATA TIDAK FAKTA : Kateni bersama Marcelino
yang dikabarkan ‘susah’ makan itu, ternyata baik – baik saja. [ image : roy
enhaer/diplomasinews.net ]
|
Catatan media online ini di lapangan, ternyata Marcelino bersama ibunya memang
tinggal di rumah sederhana di pekarangan milik saudaranya yang bersebelahan
dengan kandang sapi.
Ketika Kateni, ibu Marcelino, ditanya apakah
dirinya sehari makan kemudian dua tiga hari tidak bisa makan lagi, justru dia
mengelak atas tuduhan itu. Ucapnya, justru kalau sekadar urusan makan saja
dirinya tidak pernah merasa kekurangan.
“Tetangga di sini semua baik – baik, kok. Di kanan – kiri rumah saya juga
banyak saudara yang selalu memperhatikan,” ucap Keteni menepis tuduhan –
tuduhan yang selama ini kesulitan makan sehari – harinya, itu.
Sementara itu, Kepala Desa Barurejo, Ahmad
Zaenuri, ketika ditemui DIPLOMASINEWS.NET, di kantor desanya mengatakan bahwa
apa yang selama ini dihebohkan media social atas ‘terlantarnya’ bocah Marcelino,
warga desanya itu, tidak benar adanya.
MEMANUSIAKAN
MANUSIA : Kades Barurejo, Ahmad Zaenuri, berucap bahwa Marcelino jangan hanya
dihebohkan, tetapa mesti ‘dimanusiakan’. [ image : roy enhaer/diplomasinews.net
]
|
Jelas orang nomor satu di Desa Barurejo, itu
mengatakan bahwa Kateni, warganya itu sesungguhnya memang warga Desa Barurejo
yang telah berangkat mengadu nasib bersama suaminya ke Sulawesi.
Jelasnya lagi, ketika suami Kateni itu meninggal
dunia di rantauan, kemudian ia pulang kampong membawa Marcelino yang memang
lahir di Sulawesi. Dan, ketika injakkan kaki di desa itu, dirinya sudah tidak
memiliki asset apa pun hingga akhirnya ‘numpang karang’ di lahan saudaranya.
“Pemdes
Barurejo, mencatat Kateni dan anaknya sebagai warga yang berhak mendapatkan
bantuan, meski KTP saja masih dalam proses,” terang Ahmad Zaenuri, ketika
ditemui DIPLOMASINEWS.NET, di sela – sela acara sinkronisasi data warga yang mendapat
bansos di pendopo desanya, Minggu, 10
Mei 2020, pukul 20.00 WIB.
Terang Zaenuri, jika selama ini muncul suara –
suara sumbang saol ‘ditelantarkannya’ salah satu warganya bernama Kateni dan
anaknya oleh pihak pemerintah desa, itu tidak benar.
“Sudahlah, soal Kateni dan Marcelino, pihak pemdes
akan menyerahkan bantuan langsung tunai kepada mereka. Biar tak ribet, nggak perlu rekening – rekeningan segala.
Langsung dikasih lembaran uang tunai,”
pungkas Zaenuri tegas ketika memungkasi wawancaranya bersama DIPLOMASINEWS.NET,
di pendopo desanya, Minggu, 10 Mei 2020, malam.
Onliner :
oma prilly/nanang susanto
Editor : roy enhaer