Abdul Qodir Jaelani : Manusia Tak Bisa Menilai, Hanya Gusti Allah yang ‘Ngijabahi’
http://www.diplomasinews.net/2020/05/abdul-qodir-jaelani-manusia-tak-bisa.html
LINTAS
PEDULI : Ketika Abdul Qodir Jaelani melintas di jalan raya dengan membawa
bingkisan sembako untuk disantunkan kepada warga yang sangat membutuhkannya. [ image : roy
enhaer/diplomasinews.net ]
|
DIPLOMASINEWS.NET_SAMBIMULYO_BANYUWANGI_Jika
berkaca lewat jendela hati, ternyata bencana alam wabah COVID-19 yang mendera
bangsa di negeri ini justru sanggup menggerakkan kepudilian yang dahsyat kepada sesama manusia.
Faktanya,
pada Jumat, 15 Mei 2020, pukul 14.00 WIB, kepedulian itu dibuktinyatakan oleh sosok
Abdul Qodir Jaelani, warga Dusun Kedungrejo, Desa Sambimulyo, Kecamatan
Bangorejo, Banyuwangi, Jawa Timur.
Oleh
Qodir, kepedulian itu diejawantahkan
dengan memberikan bingkisan sembilan bahan pokok [ sembako ] kepada 50 [ lima
puluh ] warga di Dusun Kedungrejo.
Ketika
DIPLOMASINEWS.NET, mengikuti dan memotret aksi peduli bagi – bagi bingkisan
sembako tersebut, Abdul Qodir Jaelani benar – benar turun sendiri door to door mengetuk pintu satu per satu rumah warga yang kurang mampu.
PEDULI
ITU SOAL HATI : Abdul Qodir Jaelani ketika lakukan aksi peduli di depan rumah salah
satu warga di Dusun Kedungrejo. [ image : roy enhaer/diplomasinews.net ]
|
Benar
– benar fakta yang tak terbantahkan, ternyata masih teramat banyak warga di
desa – desa yang masih sangat membutuhkan kepedulian dan keikhlasan uluran
tangan kita. Sekali lagi, aksi bagi – bagi bingkisan yang dilakukan sosok Abdul
Qodir tersebut telah membuka mata hati kita bahwa masih terlalu banyak orang –
orang di sekitar dengan ekonomi di bawah ‘nol derajat’. Ada yang menderita
kelumpuhan fisik sekaligus lumpuh ekonominya. Ada juga sakit akut yang menahun,
dan masih saja ditemui tempat hunian mereka yang jauh dari kelayakan tempat
tinggal manusia.
“Aksi
bagi – bagi sembako kepada warga kurang mampu di dusun ini semata – mata hanya
berbagi peduli. Tak ada kaitannya dengan kepentingan politik, atau pun birokrasi
mana pun,” tegas Abdul Qodir Jaelani, ketika diwawancarai DIPLOMASINEWS.NET,
saat membagi bingkisan di rumah – rumah warga, Jumat, 15 Mei 2020.
Abdul
Qodir yang pernah ‘ndapuk’ sebagai ‘kamituwo’ atau kepala Dusun Kedungrejo, itu
mengatakan bahwa kegiatan peduli sesama yang dilakoninya tersebut adalah nawaitu dan swadaya seluruh keluarganya.
DIIJABAHI
: Ketika Abdul Qodir Jaelani diwawancarai DIPLOMASINEWS.NET, sebelum ‘road show’ atau ‘belusukan’ dan mengetuk
pintu rumah setiap warga. [ image : oma prilly/diplomasinews.net ]
|
Lanjutnya,
momentum jelang Lebaran seperti sekarang ini adalah merupakan hari kemenangan
dan bersuka cita atas dirayakannya puasa Ramadan sebulan penuh. Tapi di balik
itu semua, lanjut Qodir, masih saja ada orang – orang di sekitar kita yang
tidak mampu merayakan hari Lebaran dan juga mereka yang terdampak langsung
wabah Corona.
“Sesungguhnya
ada dua momentum untuk berbagi peduli kepada warga. Yaitu, Lebaran dan dampak
COVID-19,” ucap kepala dusun ‘dongkol’, itu.
Ketika
di - interview DIPLOMASINEWS.NET, usai bagi – bagi 50 bingkisan sembako di Dusun
Kedungrejo, tersebut, Qodir mengatakan bahwa dirinya dan keluarga tak ingin nawaitu ini dimaknai macem – macem oleh pihak mana pun.
“Saya
tak berharap disanjung oleh manusia, tetapi berharap di – ijabahi oleh Allah SWT,” pungkas Abdul Qodir Jaelani, ketika
memungkasi wawancaranya bersama DIPLOMASINEWS.NET, usai aksi berbagi peduli,
itu, Jumat, 15 Mei 2020.
Onliner
: roy enhaer /oma prilly