‘Belajar’ di Balik Haus dan Lapar
http://www.diplomasinews.net/2020/04/belajar-di-balik-haus-dan-lapar.html
Roy Enhaer
|
Secara
personal, sejak ‘di dalam kandungan’ hingga Ramadan hari ini, saya ber – Alhamdulillah masih terus diberi ke – power – an lahir dan batin oleh – Nya untuk
tidak pernah ‘medot’ atau gembos di
tengah berpuasa.
Jika
ibadah puasa itu dihitung durasi waktunya, kurang lebih hanya selama 14 jam harus
menahan haus dan lapar. Dan, tidak hanya itu, makanan dan minuman yang halal
pun ketika berpuasa statusnya menjadi haram jika disantapnya.
Apakah
ketika saya puasa itu tidak merasa haus, lapar dan lemes – lemes badan? Lha wong
namanya puasa ya jelas haus, lapar
dan lemas. Kalau puasa tidak merasakan perasaan semua itu, berarti sama dengan
‘gagal’ puasa saya. Bukankah perasaan – perasaan ketika menunaikan puasa itu
justru pelajaran yang paling inti di balik ibadah puasa itu sendiri?
Puasa
bagi saya adalah metode pembelajaran untuk mengajari seluruh panca indera agar
berfungsi sesuai kefungsiannya.
Puasa
juga berfungsi sebagai footbrake atau
pedal rem agar mulut saya tidak nyinyir
menggunjing, menghujat, dan mencela sesama sauadara sendiri. Puasa juga
mengendalikan tangan saya agar tidak berlaku kleptomania atau hoby maling duit
rakyat yang seharusnya hak rakyat itu.
Puasa
juga memberi rambu – rambu agar kedua kaki saya tidak seenaknya mloka – mlaku pelesir ke luar negeri dengan menggunakan sangu duit rakyat. Puasa juga sabagai
sarana melarang agar telinga saya lebih mendengarkan aspirasi rakyat katimbang mendengarkan suara kelompok,
suara partai dan suara – suara yang seharusnya tidak boleh didengarkan.
Puasa
pun sebagai pembelajaran agar kedua bola mata saya tidak melirik proyek –
proyek besar yang didanai uang rakyat yang ujung – ujungnya menjadi makelar dan
sindikat kemudian berkolaborasi dengan penguasa.
Dan,
akhirnya puasa juga memberi pelajaran kepada sepotong lidah saya agar tidak
sering menjadi penjilat pantat pejabat agar bisa cepat memanjat pangkat.
Sekali
lagi, ibadah puasa sesungguhnya memberi pelajaran yang indah agar manusia –
manusia sejenis saya ini lebih berkualitas.
Dan,
hingga hari ini belum pernah ada berita viral breaking news tentang
korban tewas gegara kaliren atau
kelaparan ketika menjalankan ibadah puasa ramadan.
Hingga
hari ke enam puasa Ramadan kali, ini, saya masih terus belajar dan belajar
terus apa yang tersembunyi di balik haus dan lapar, itu.
©roy
enhaer
Banyuwangi,
Ramadan, Rabu, 29 April 2020.