Tunggu Nyawa Melayang, Kemudian Ditebang


TUMBANG DAN MELAYANG : Pohon – pohon asam yang berdiri di jalan poros antara Genteng – Sempu, tersebut, cepat atau lambat akan menjadi bencana. [ image : tri budi prastyo ]
DIPLOMASINEWS.NET_SEMPU_BANYUWANGI_Tak hanya pandemic Coronavirus yang bisa ‘mematikan’ manusia, tetapi pohon – pohon asam tua yang berdiri di pinggir jalan poros antara Genteng – Sempu tersebut juga berpotensi menciptakan bencana jika ketika cuaca ekstrim, seperti hujan dan angin puting beliung.

Tepatnya, pohon – pohon asam berumur tua itu berada tepat di sekitar pemukiman warga di depan kantor Desa Sempu, Banyuwangi.

Sementara itu, Anita, salah satu warga yang rumahnya tepat di bawah pohon asam tesebut, ketika ditemui DIPLOMASINEWS.NET, mengatakan bahwa sesungguhnya sudah sejak lima tahun lalu, pihaknya telah melayangkan surat pemberitahuan kepada pihak terkait, mulai dari desa hingga ke dinas terkait di kabupaten.

Lanjutnya, ternyata hingga hari ini semua upaya yang dilakukan itu tidak kunjung direspon sama sekali. Pasalnya, pihaknya berniat baik dan berjaga – jaga agar jika sewaktu –waktu terjadi cuaca ekstrim tidak menimbulkan bencana terhadap warga sekitar pohon itu. 

DISURUH ‘MOTONG’ SENDIRI : Ucap Anita, ketika ia lapor justru malah disuruh motong sendiri dan kayunya dibawa ke kabupaten. [ image : tri budi prastyo ]
“Saya sudah bolakbalik lapor ke dinas terkait di kabupaten tapi ora tau dienggep,” ucap Anita ketika ditemui DIPLOMASINEWS.NET, di bawah pohon asam di dekat rumahnya, Selasa, 24 Maret 2020.

Ucapnya lagi, ketika melapor ke kabupaten terkait soal pohon asam yang membahayakan keselamatan warga itu justru malah ‘dipermainkan’ dan dibuat jengkel. Masih ucapnya, pihak pemkab justru menyarankan untuk menebang pohon asam itu sendiri, dengan onkos sendiri, dan kemudian hasil potongannya disuruh untuk dibawa ke kabupaten.

“Aneh, lha wong saya warga biasa yang melaporkan  agar pohon asan itu segera dipotong, kok malah saya diuruh motong pohon sendiri dan kayunya suruh ngusung ke kabupaten. Pye to, iki?”, tanya Anita, heran.

Salah satu warga lain, Maryoedi, ketika ditemui DIPLOMASINEWS.NET, mengatakan bahwa pohon – pohon asam yang berdiri di pinggir jalan tersebut memang sangat rawan dan bahkan bisa sangat mengancam keselamatan warga sekitar dan para pengguna jalan yang lalu lalang.

“Pasalnya, di kawasan tersebut adalah lintasan putting beliung yang setiap saat bisa mengancam keselamatan warga, jika tidak lebih dulu diantisipasi. Dan, pohon – pohon itu tidak harus ditebang habis, tapi cukup dirempesi saja. Apakah harus menunggu korban kemudian baru dipotong?” pungkas Maryoedi ketika ditemui DIPLOMASINEWS.NET, Selasa, 24 Maret 2020.  

Onliner     : tri budi prastyo
Editor        : roy enhaer
Publisher  : oma prilly

Related

Cover Story 5552326081057835140

Follow Us

Postingan Populer

Connect Us

DIPLOMASINEWS.NET
Alamat Redaksi : Perumahan Puri Jasmine No. 07, Jajag, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur
E-mail : redaksi.diplomasi@gmail.com
item