Masker Virus, Simbol Mulut – Mulut Rakus
http://www.diplomasinews.net/2020/03/masker-virus-simbol-mulut-mulut-rakus.html
@roy enhaer |
ENTAH
hingga kapan virus COVID – 19 itu akan berhenti menghantui dunia. Entah hingga
kapan epidemic Corona itu akan terus
merenggut nyawa satu persatu manusia – manusia di dunia ini. Entah seberapa
banyak kepingin – nya ‘pageblug’
Corona itu menentukan target dan kuota terhadap manusia – manusia di seluruh
jagat ini untuk ‘dihentikan’ denyut jantungnya hingga mereka tak bisa menghirup
oksigen lagi.
Negara
– Negara di dunia betapa semakin hari semakin dihantui kepanikan dengan
penyebaran virus ‘pencabut nyawa’ yang hingga hari ini belum sanggup ditemukan
obat penawarnya itu.
Sejumlah
system dan agenda – agenda Negara di seluruh dunia menjadi morat – marit, karut –
marut, gonjang – ganjing, tertunda waktu dan bahkan dibatalkan segala bentuk urusan
dan penyelenggaraannya.
Bahkan
Kingdom of Saudi Arabia pun ‘menghentikan’ terhadap jutaan ‘tamu’ Allah SWT agar untuk
sementara tidak melakukan ibadah Umrah di Tanah Suci. Bahkan, muncul kabar
bahwa ibadah haji tahun ini pun akan ditiadakan demi menghindari sebaran virus
Corona, tersebut.
Dan,
tulisan ini sesungguhnya tidak sedang menulis soal ansich virus Corona, tetapi lebih berbicara soal masker penutup
mulut sebagai pengaman serangan siluman virus COVID – 19 yang undetectable dan tak tampak mata itu.
Di
mana pun di pojok dunia ini, setiap manusia selalu menutupi cangkem atau mulut mereka dengan masker.
Bahkan di negeri Indonesia pun kebutuhan dan permintaan masker melonjak tinggi.
Dasar
karakter orang – orang di negeri ini, setiap kali terjadi bencana apa pun
selalu saja otak mereka memanfaatkan kesempatan ketika terjadi kesempitan. Otak
criminal mereka selalu tega berbuat
nista ketika terjadi bencana.
Dan,
karakter criminal sekaligus mental
makelar semacam itu akhirnya benar – benar diwujudkan dengan menimbun masker
sebanyak – banyaknya hingga di pasaran terjadi kelangkaan. Terjadilah panic buying dan aksi borong masker di mana – mana. Semua yang terjadi
hari ini pun tak berbeda jauh ketika kebutuhan sembako dan bahan bakar di
negeri ini terjadi kelangkaan.
Terlepas
dari kenapa wabah Corana itu membuat lumpuh dan kepanikan penduduk dunia,
termasuk di negeri ini, bisa jadi alat pelindung mulut bernama masker tersebut
merukan simbolitas agar para pemilik mulut yang suka nyinyir dan menipu rakyat, itu, agar sesegera mungkin dihentikan.
Mungkinkah
Tuhan sedang me –warning – manusia –
manusia di dunia ini dengan cara ‘menciptakan’ wabah Corona agar makhluk ciptan – Nya muncul kesadaran ketika memimpin
rakyatnya jangan menggunakan mulut busuk? Juga include, termasuk para pemimpin di negeri ini dari lapis bawah
hingga level atas jangan hanya ‘nggombal’ saja dan tidak mau menyejahterakan
jutaan rakyatnya.
Akhirnya,
mulai detak dan detik ini, agar manusia – manusia yang diamanati menjadi
pemimpin yang sejatinya telah bosok
mulut mereka itu untuk lebih berhati – hati dan waspada dalam membawa rakyat
dan mengelola Negara ini.
Bukankah
masker – masker yang sekarang dibalukan ke mulut jutaan rakyat di negeri ini
itu sebagai simbolitas atas aroma busuknya mulutnya para pejabat yang berimbas
kepada rakyat yang tak berdosa?
‘Tutupen
cangkem’ rakusmu itu dengan maskermu.
@roy
enhaer
Tuesday,
March 10, 2020