Kadisbudpar, Banyuwangi, MY Bramuda : Festival Jaranan Buto Milenial, Budaya Asing Bisa Ditangkal


FESTIVAL MILENIAL : Para generasi milenial tengah ‘gladi resik’ untuk gelaran Festival Jaranan Buto Milenial, di lapangan Desa Karetan, Purwoharjo, Banyuwangi, Jawa Timur, pada Minggu, 08 Maret 2020. [ image : tri budi prastyo ]
DIPLOMASINEWS.NET_KARETAN_BANYUWANGI_Sabtu, 07 Maret 2020, sore sekira pukul 14.00 WIB, di Lapangan Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, telah digelar gladi resik seni tari tradisi Jaranan Buto, untuk menyambut Festival Jaranan Buto Milenial, yang direncananya dihelat  pada Minggu, 08 Maret 2020, besok pukul 14.30 WIB.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata [ Disbudpar ] Banyuwangi, MY Bramuda, ketika di –interview DIPLOMASINEWS.NET, di tengah gending dan suara tetabuhan gamelan pentatonic jaranan buto sekaligus acara gladi bersih, itu, mengatakan bahwa peristiwa seni yang berlabel Festival Jaranan Buto Milenial, itu, diharapkan sebagai wahana positif bagi para generasi milenial di kabupaten, ini.

Ucapnya lagi, seni tradisi seperti jaranan yang melibatkan sekitar 350 kelompok tersebut bisa menjadi daya tangkal atas budaya – budaya westernisasi atau budaya barat yang kini tengah menggilas budaya – budaya local yang adiluhung milik bangsa ini. 

DAYA TANGKAL MILENIAL : Kadisbudpar, Banyuwangi, MY Bramuda, berucap bahwa semangat berkesenian para milenial itu bisa menangkal budaya – budaya asing. [ image : tri budi prastyo ]
Ketika ditanya kenapa festival Jaranan Buto, itu dibubuhi kata milenial? Dengan cerdas dia menjawab bahwa agar jaranan buto yang dahulu terlihat dan terkesan menyeramkan, kotor, dan terdapat adegan kesurupan di dalamnya, itu, kini akan ‘disulap’ dengan semacam sendratari tetapi tetap mempertahankan kemurniannya dan orisinalitasnya.

“Kami berharap agar seni jaranan buto yang ditambah dengan milenial itu bisa menjadi trade mark, dan daya tarik para generasi milenial sebagai pelaku langsung dalam berkesenian. Dan, acara ini merupakan bagian dari B –Fest di kabupaten, ini, ” urai orang nomor satu di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Banyuwangi, itu, saat diwawancarai DIPLOMASINEWS.NET, di lapangan Desa Karetan, Purwoharjo, Sabtu, 07 Maret 2020.

Masih ucapnya, ternyata anima para generasi milenial terhadap seni tari jaranan buto, tersebut, sangat apresiatif dan mampu membuktikan ketrampilan mereka dalam berkesenian. 

TALENTA MILENIAL : Adalah Suko, pemilik sanggar tari ‘Gandrung Arum’ di Dusun Trembelang, Cluring, Banyuwangi, itu, mengatakan bahwa talenta para generasi milenial dalam berkesenian sangat tinggi. [ image : tri budi prastyo ]
Di tempat terpisah, salah satu paniltia acara Festival Jaranan Buto Milenial, Suko, ketika ditemui DIPLOMASINEWS.NET, di bawah tenda tamu undangan mengatakan bahwa dengan digelarnya festival di lapangan Desa Karetan, tersebut, agar para anak – anak usia milenial bangsa ini bisa ikut melestarikan betapa agung dan adiluhungnya seni tradisi di Banyuwangi, ini.

Masih kata Suko, pihaknya berani mem – branding dengan kalimat milenial karena seluruh pelaku seni jaranan buto tersebut benar – benar masih para generasi milenial. Generasi yang sejak dini harus ditanami dengan hal – hal yang positif dan edukatif. Salah satunya adalah dengan digelarnya Festival Jaranan Buto Milenial di lapangan ini.

“Silakan lihat, seluruh penari jaranan dan sekaligus para penabuh gamelannya, semuanya para generasi milenial. Tidak ada yang generasi old. Dan, jangan disepelekan soal kemampuan menabuh gamelan. Mereka tak kalah dengan yang tua – tua,” pungkas Suko, ketika memungkasi interview – nya bersama DIPLOMASINEWS.NET, Sabtu, 07 Maret 2020.
  
Onliner    : tri budi prastyo
Editor       : roy enhaer
Publisher : oma prilly  

Related

Cover Story 1327158188372175540

Follow Us

Postingan Populer

Connect Us

DIPLOMASINEWS.NET
Alamat Redaksi : Perumahan Puri Jasmine No. 07, Jajag, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur
E-mail : redaksi.diplomasi@gmail.com
item