Desa Karangsari, Aksi Semprot Corona Biar Mati
http://www.diplomasinews.net/2020/03/desa-karangsari-aksi-semprot-corona.html
USIR CORONA : Wajah Desa Karangsari pun tidak
ingin pandemic Corona itu ‘mampir’ dan hidup di desanya. [ image :
tri budi prastyo ]
|
Penyemprotan massal demi mengantisipasi, menghalau
dan sekaligus membumihanguskan wabah virus Corona
di seluruh desa, itu, dipraktiknyatakan sejumlah relawan, para kepala dusun, unsur
Taruna Siaga Bencana [ Tagana ], dan keterpaduan seluruh masyarakat desa.
TAK BISA DITAWAR : Ucap Kepala Desa Karangsari,
Budiyono, bahwa sebaran virus Corona harus dihalau dari desanya. [ image : tri
budi prastyo ]
|
Masih ucap orang nomor satu di Desa Karangsari,
itu, bahwa pihaknya sebagai kepala desa sangat berkewajiban untuk melindungi dan
menjaga atas keselamatan seluruh rakyat di desanya. Masih ucapnya, dia sangat
berharap agar seluruh warga di desa mematuhi peraturan yang telah digariskan
oleh pemerintah atas bencana nasional wabah Corona, tersebut.
“Kami harus tegas dalam konteks wabah Corona, ini. Tak boleh ada yang menawar.
Intinya, agar warga menghindari keluyuran
yang tidak perlu. Stay at home saja di rumah. Hindari terjadinya
kerumunan massa. Tolong dipatuhi semua itu,” tegas kepala Desa Karangsari
ketika ber – face to face
dengan DIPLOMASINEWS.NET, di pendopo desa, Kamis, 26 Maret 2020.
DEMI KEMANUSIAAN : Supriyanto, salah satu regu
semprot Corona, mengatakan bahwa semua yang dilakoni itu demi keselamatan warga
dan kemanusiaan. [ image : tri budi prastyo ]
|
Di tempat terpisah, salah satu dari regu semprot,Desa
Karangsari, Suprapto, saat dicecar pertanyaan DIPLOMASINEWS.NET, berucap bahwa
aksi semprot massal membunuh virus Corona
yang dilakoni bersama timnya itu, merupakan pengabdian ikhlas demi keselamatan
seluruh warga dari ‘teror’ virus Corona
di desa itu.
Ucapnya lagi, para regu penyemprot tersebut
telah melaksanakan tugas sosialnya dengan mendatangi dari rumah ke rumah warga
se – Desa Karangsari, sebanyak 8 dusun dengan nyemprot sebanyak 64 buah masjid dan puluhan musala.
“Jujur, kami semua tidak berharap apa – apa. Semua
demi pengabdian dan tugas-tugas kemanusiaan,” pungkas Supriyanto, sembari
terengah – engah menggendong tanki semprot di punggungnya.
Onliner : tri
budi prastyo
Editor :
roy enhaer
Publisher : oma prilly