Lakukan Bakti Sosial, Tak Hanya ‘Ngegas’ di Atas Aspal
http://www.diplomasinews.net/2020/02/lakukan-bakti-sosial-tak-hanya-ngegas.html
HONDA
WIN DAN MASJID : Sejumlah motor milik komunitas ketika ‘tak berjarak’ dengan
masjid.[image : tri budi prastyo]
|
DIPLOMASINEWS.NET_SEMPU_BANYUWANGI_Tepat,
Minggu, 2 Februari 2020, komunitas motor
yang terhimpun dalam Banyuwangi Win Independent
[ BWI ] itu tengah melakukan bakti sosial di Dusun Tlogosari, Jambewangi,
Sempu, Banyuwangi.
Aksi
bakti sosial yang dilakukan sekitar 23 anggota komunitas Banyuwangi Win
Independent tersebut adalah rijig – rijig atau membersihkan tempat – tempat ibadah, seperti musala, dan
masjid.
Sekadar
catatan, bahwa komunitas motor tersebut berdiri sejak 2017 dan beranggotakan
sekitar 37 personal yang berasal masih dari kawasan Banyuwangi, saja.
Sementara
itu, ketua komunitas Banyuwangi Win Independent,
melalui humasnya, Budi, ketika ditemui DIPLOMASINEWS.NET, di lokasi bakti
sosial mengatakan bahwa pihaknya berusaha mencitrakan atau membangun imaji jika
komunitas motor tersebut sama sekali tidak identik dengan perilaku ‘ugal –
ugalan’ di jalanan. Tapi, bisa berbagi dan berfungsi terhadap sekitarnya.
BAKIAK
SUCI : Komunitas Banyuwangi Win Independent ketika ‘nyumbang’ sejumlah pasang
bakiak di salah satu masjid. [ image : tri budi prastyo ]
|
“Kami
tak sekadar grudag – grudug tanpa berbuat sesuatu terhadap
sesama. Makanya, agar hidup ini berarti dan berfungsi, kami belajar melakukan
aksi nyata lewat bakti sosial,” urai Budi, ketika di - interview DIPLOMASINEWS.NET,
di depan salah satu musala di kawasan Desa Jambewangi, Sempu, Banyuwangi, Minggu,
02 Januari 2020.
Urainya
lagi, pihaknya tak ingin ‘dihakimi’ oleh masyarakat bahwa para komunitas motor
tersebut lazimnya hanya meraung – raungkan bunyi knalpot di jalanan dan sekadar gagah-gagahan saja.
Masih
urainya, aksi bakti sosial tersebut adalah semacam kopdar – kopi darat – atau ajang silaturahim yang telah
dikalenderkan sebulan sekali dan bergiliran di setiap wilayah personalnya
secara bergantian.
“Aksi
kami tak hanya di wilayah lokal saja. Tapi beberapa waktu lalu pernah silaturahmi
di luar kabupaten, seperti, Pasuruan, Jombang, Kediri, bahkan hingga nyebrang ke wilayah Bali,” terang Budi.
Masih
urainya, bahwa aksi bakti sosial tersebut pihaknya melakukan bersih – bersih
kamar mandi, water closet, tempat wudu, dan ‘nyapu’ di
halaman masjid Hidayatullah di Dusun
Tlogosari, RT 01 – RW 02, Desa Jambewangi, Sempu, Banyuwangi.
RIJIG
– RIJIG KAMAR MANDI : Ketika para komunitas tengah ‘resik – resik’ kamar mandi
dan WC di salah satu masjid [ image : tri budi prastyo ]
|
Dalam
wawancara terakhirnya, Budi mengatakan bahwa pihaknya juga ‘nyumbang’ sejumlah
pasang bakiak [ alas kaki dari kayu ]
ke beberapa musala dan masjid di kawasan desa tersebut.
Katanya,
ternyata ide bakti social di tempat – tempat ibadah itu terinspirasi dari
pengalaman ketika pihaknya melakukan touring
ke berbagai wilayah. Ketika pihaknya mampir di salah satu masjid untuk bersalat,
ternyata terdapat hal – hal sepele yang terlupakan. Yaitu, fasilitas alas kaki
ketika akan berwudu . pasalnya, jarak antara tempat wudu dan beranda masijd
harus beralas kaki untuk menjaga agar kaki tetap bersih dan suci.
“Kali
ini kami masih mampu ‘nyumbang’ 20 pasang sandal untuk 10 masjid yang tempat
wudunya terpisah. Ternyata, sepasang bakiak
kayu itu merupakan salah satu perangkat untuk bersuci,” pungkas Budi, ketika
memungkasi wawancaranya bersama DIPLOMASINEWS.NET, di depan halaman salah satu
masjid, Minggu, 02 Februari 2020.
Onliner :
tri budi prastyo
Editor : roy enhaer
Publisher
: oma prilly