Kepala Desa Karangmulyo, Waris : ‘Satus Seket’ Itu Murah, Jangan Ditambah
http://www.diplomasinews.net/2020/02/kepala-desa-karangmulyo-waris-satus.html
DILOMASINEWS.NET_KARANGMULYO_BANYUWANGI_Dalam
sejarah, ternyata baru kali pertama ini pemerintahan Desa Karangmulyo,
Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, Jawa Timur, itu, bisa membuktikan langsung dan
melayani ribuan warganya dengan program nasional Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap [ PTSL ] tahun anggaran 2020.
Waris Andriyanto |
Catatan
DIPLOMASINEWS.NET, di lapangan bahwa program penyertipikatan massal yang ‘ditandangi’
atau dikerjakan oleh kelompok masyarakat [ Pokmas ] itu sebanyak 3.600 bidang.
Sementara
itu, ketua kelompok masyarakat [ Pokmas ], Supri. Ketika ditemui di pendopo
desa mengatakan bahwa program nasional PTSL tersebut harus benar – benar ‘digarap’
dengan professional, transparan, dan harus bisa menciptakan komunikasi yang
sehat antara kepanitaan dengan masyarakat.
“Yang
penting keberhasilan itu soal komunikasi yang sehat dan transparansi. Pasti akan
baik – baik semuanya. Ketika bandrol
PTSL berbunyi Rp. 150 ribu, ya hanya satus
seket ewu,” ucap Supri tegas saat di – interview DIPLOMASINEWS.NET, Sabtu, 22 Februari 2020.
Ucapnya
lagi, dalam konteks program PTSL di desa tersebut, ternyata masyarakat tidak
butuh teori, tapi mereka membutuhkan pembuktian yang benar – benar nyata. Lanjut
Supri, begitu konco – konco pokmas melakukan pengukuran lahan di lapangan,
saat itu juga animo masyarakat untuk mendaftarkan program pensertipkatan massal
itu langsung membeludak ke meja panitia.
“Ternyata,
masyarakat tidak butuh teori. Tapi butuh bukti nyata terkait PTSL, itu,” tegas
Supri.
TAK
SEKADAR TEORI, TAPI BUKTI : Ketua pokmas, Supri, berucap bahwa cara berpikir masyarakat
ketika melihat program PTSL tak butuh teori, tapi harus bukti. [ image : tri
budi prastyo ]
|
Di
saat terpisah, Kepala Desa Karangmulyo, Waris Andriyanto, ketika dihubungi
via handphone, dirinya berucap bahwa
program PTSL yang kali pertama ada di desanya itu, benar – benar dikerjakan
dengan professional, terbuka selebar - lebarnya, apa adanya, dan penuh
ketransparansian.
Ucapnya,
pihaknya berupaya untuk patuh dengan undang – undang yang berlaku dan on the
track dalam menggarap program nasional
PTSL, tersebut. Termasuk soal sensitive yang sering dijadikan bahan rasan – rasan oleh banyak pihak, yakni soal harga yang besarannya Rp. 150
ribu, itu.
“Apa
pun resikonya. Sekali seratus lima puluh ribu rupiah ya tetap segitu. Tidak ada
tambah – tambahan,” pungkas orang nomor satu di Desa Karangmulyo, itu, dari
balik suara handphone - nya, Sabtu,
22 Februari 2020.
Onliner
: tri budi prastyo
Editor
: roy enhaer
Publisher
: oma prilly