Antara ‘Pageblug’ Corona dan 'Virus' Korupsi

Roy Enhaer
ENTAH mengapa dan siapa yang awal mula menamai virus misterius dan mematikan yang lahir dari ‘dusun’ Wuhan, Tiongkok, itu dijuluki Corona? Atau jangan – jangan penemu virus mengerikan itu bernama Pak atau Bu Corona. Jika demikian, andai kali pertama yang menemukan itu bernama Pak Bejo, pasti para ilmuwan dunia akan bersepakat menyebutnya virus Bejo.

Di sini saya tidak sedang mengulas dan nerocos bicara mengapa virus tersebut benar – benar menyita perhatian, menjadi popular, menghabiskan energy, merepotkan, dan menguras biaya tak sedikit yang dialami oleh negara – negara di seluruh jagat ini.Tetapi saya akan merefleksikan bahwa sesungguhnya gonjang - ganjing virus Corona itu 'masih di bawah' peringkat dari virus Korupsi di negeri ini.

Virus COVID - 19 itu memeng melumpuhkan negara - negara di dunia, tak terkecuali, Indonesia. Yakni salah satu negeri peng – umrah terbanyak, itu juga ribet dan sangat antisipatif terhadap bahaya suspect virus Corona sang pencabut nyawa tersebut. Bahkan, jutaan rombongan jamaah umrah pun gagal berangkat menunaikan ibadah ke tanah suci.

Pasalnya, negara ‘pemilik’ tanah suci, Saudi Arabia telah mengeluarkan word of warning, larangan kepada manusia siapa pun yang bertandang ke sana. Termasuk jamaah umrah dari negeri ini juga di – delay nawaitu keberangkatan ibadah mereka.

Dan, dampak langsung dari wabah virus Corona tersebut akhirnya merambat ke segala sector jasa dan perekonomian negeri ini. Jadual airliners atau pesawat terbang akhirnya dilarang terbang. Layanan biro perjalanan akhirnya juga dilarang jalan. 

Apa sesungguhnya di balik ‘pageblug’ atau wabah virus Corona tersebut kemudian para penduduk dunia menjadi kelimpungan, ketakutan yang amat sangat, dan mengalami mimpi buruk yang terus menghantui dan meng –gendruwo - i hingga hari ini?

Mungkinkah para pemimpin dunia, para pemimpin bangsa, dan bahkan para pemimpin umat itu sedang berada di titik puncak kejumawaan, kesombongan, kearogansian, dan juga sedang berada di menara kedoliman tanpa mata hati dalam memimpin yang kini tengah dipimpinnya?

Ataukah, hari – hari ini Gusti Allah sedang me – warning – memperingatkan dini kepada manusia – manusia ciptaan – Nya itu dengan meniupkan ‘pageblug’ virus Corona agar mereka tersadar atas keangkuhan kekuasaan yang merasa sanggup mengenggam dunia itu?

Akan bersembunyi di tempat dan di planet manakah jika ‘pageblug’ Corona itu datang mengepung manusia dari segala mata angin dengan keganasannya yang mematikan itu? Bukankah pageblug itu merupakan kematian massal yang merunggut nyawa manusia sehat tiba – tiba sakit dadakan, yakni, isuk loro sore mati, sore loro isuk mati? Maksudnya, pagi hari sakit kemudian sore hari tewas, dan sore hari sakit akhirnya pagi harinya modar.

Sesungguhnya, virus Corona itu jika diterjemahkan lain bisa menjadi sama dan sebangun dengan virus  Corupsi yang hingga detik ini masih merupakan epidemic dan mewabah di negeri tercinta ini.

Bukankah hari – hari ini wabah virus Corupsi di negeri Pancasila itu tengah menyusup di segala garis lini birokrasi, institusi, dan instansi? Bukankah ‘pageblug’ Korupsi yang pelakunya disebut Coruptor itu sedang berada di gedung wakil rakyat dengan merenggut jutaan lembar E – KTP?. Virus itu juga berada di Jiwasraya yang mencaplok duit asuransi. Wabah itu pun bertengger di kantor KPU yang telah meng – untal rekapitulasi suara agar bisa duduk di legeslatif. Dan, bahkan virus itu juga bersemayam di wilayah mahkamah di negeri ini dengan mem – badhok duit rakyat milyaran rupiah.

Kita seharusnya bertanya kepada Yang Maha Di Atas, di manakah sesungguhnya virus Corona itu berada? Dan, di manakah sesungguhnya ‘pageblug’ Corupsi itu bersembunyi? Lebih berbahaya manakah antara virus Corona dengan wabah Corupsi, itu di negeri ini?

@roy enhaer
Saturday, February 29, 2020

Related

Cover Story 6522431825960457326

Follow Us

Postingan Populer

Connect Us

DIPLOMASINEWS.NET
Alamat Redaksi : Perumahan Puri Jasmine No. 07, Jajag, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur
E-mail : redaksi.diplomasi@gmail.com
item