Terompet Tahun Baru, Bangunkan Para ‘Penipu’


@roy enhaer
SENYAMPANG tahun dua ribu sembilan belas belum berganti dua ribu dua puluh, dan mumpung belum banyak orang yang menuliskannya, saya lebih dulu ‘ndisiki’ menulis, memprediksi, menganalisa, dan akhirnya memaparkannya dengan sepotong kalimat ndeso yakni, halaah wong mek ngono ae.

Artinya, peristiwa ganti tahun yang terjadi setiap warsa itu kebanyakan hanya dimaknai dengan cara dan aksi yang enteng-enteng saja, utamanya oleh para milenialis di negeri ini.

Oleh mereka yang mengaku para muda itu, bahwa tahun baru hanya dimaknai, dilakoni dan diidentikkan dengan gaya hidup hedonistic, hura-hura yang berakhir huru-hara sembari berkonvoi dengan ‘merdeka’ di jalanan, meraung-raungkan knalpot motor hingga memekakkan gendang telinga, dan yang paling ekstrim beraksi menjadi ‘drunken master’ atau pendekar mabuk di trotoar jalanan.

Bukankah momentum tahun baru setiap tahun itu seharusnya dijadikan bahan dan semangat untuk berkontemplasi, perenungan-perenungan yang positif bagi utamanya para milenialis itu, dari pada sekadar grudak-gruduk tanpa arah mata angin dan hanya ditandai dengan ‘nyebul’ atau meniup terompet kertas saja?

Kenapa suara terompet tahun baru itu tidak dimaknai dan kemudian diaplikasikan sebagai terompet peringatan, misalnya, kepada para pejabat di negeri ini yang kebanyakan telinga dan hatinya tuli itu? Para muda milenialis sesungguhnya punya potensi untuk ‘merubah’ negeri ini hanya dengan tiupan terompet saja. Perubahan itu bisa diawali jangan terlalu menasional dulu. Bisa dimulai dari pejabat level desa, kecamatan, hingga ke bupati.

Sesunggunya tiupan terompet itu bisa membangunkan moral dan mental pejabat yang selama ini tertidur pulas, dan mendengkur ketika berkewajiban melayani hajat hidup rakyat.  

Sekali lagi bagi para milenialis ketika tahun baru besok, silakan meniup terompet sepanjang malam hingga oksigenmu habis, tapi jangan lupa, maknailah bunyi terompet tahun baru itu sebagai penyemangat semangat mudamu dan menjadi inspirator atas apa pun profesimu.

Saya berharap para muda milenialis itu bisa ‘menjadi’ Israfil, sang malaikat peniup sangkakala pada hari pembalasan nanti, agar para pejabat di negeri ini terbangun dari tidur ‘ngorok’ nya karena selama ini perutnya kekenyangan menilep dan merampok duit rakyat yang dirakyatinya itu.

@roy enhaer
Jember, 30 Desember 2019

Related

Cover Story 4251305413161301920

Follow Us

Postingan Populer

Connect Us

DIPLOMASINEWS.NET
Alamat Redaksi : Perumahan Puri Jasmine No. 07, Jajag, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur
E-mail : redaksi.diplomasi@gmail.com
item