Wisata Barkanli, Ketika Ikan ‘Tak Berenang’ Lagi
http://www.diplomasinews.net/2019/11/wisata-barkanli-ketika-ikan-tak.html
AIR MENGALIR 'TIDAK' SAMPAI JAUH : Potret wisata ‘Pinggir
Kanal’ yang masih ‘digilir’ aliran airnya oleh dinas terkait. [ image : roy
enhaer/diplomasinews.net ] |
DIPLOMASINEWS.NET_CLURING_BANYUWANGI_Gebyar Cipta
Wisata Barkanli 2019 di pinggir kanal
di Desa Cluring, Banyuwangi, itu telah usai. Meriahnya pesta Barkanli [ tebar ikan terkendali ] pada
Senin, 18 November 2019, itu, telah rampung.
Kemeriahan festival yang kemarin digelar di
pinggir kanal itu, kini
terlihat sepi. Air kanal yang kemarin teraliri
air itu, kini debitnya hanya mengalir ‘klitir-klitir’. Sebuah perahu wisata
teronggok kandas di dasar sungai. Dan, kolam besar yang kemarin terisi ikan air
tawar itu, kini tidak ada seekor ikan pun berenang.
“Kanalnya sedang kena giliran ‘disepei’. Ikan-ikan
yang kemarin berada di kolam itu, sekarang sedang diamankan di suatu tempat,”
ucap salah satu kepala dusun setempat, ketika ditemui DIPLOMASINEWS.NET, di
pinggir kanal kawasan wisata Pingkan
di Desa Cluring, Banyuwangi, itu, Selasa, 19 November 2019.
Masih ucap kepala dusun, itu, bahwa pihaknya
tidak bisa berbuat banyak jika memang pihak pengairan harus menjadual air
sungai itu tidak mengalir. Semua itu, lanjutnya, salah satunya adalah factor musim
kemarau yang panjang sehingga debit air masih belum bisa normal dan maksimal.
SURVIVAL : Apa pun yang terjadi, kata kepala
dusun, bahwa destinasi wisata Pinggir Kanal, di Desa Cluring tersebut harus
tetap hidup dan bisa menghidupi. [ image : roy enhaer/diplomasinews.net ] |
Lanjutnya lagi, apa pun yang terjadi, destinasi wisata
Pingkan, di Cluring, tersebut harus tetap hidup dan bisa menghidupi masyarakat
sekitarnya. Di kawasan tersebut tidak hanya mengandalkan wisata air saja, tapi,
sebentar lagi akan diciptakan sebuah pasar ‘Tugu’ yang artinya, sebuah pasar
yang untuk sementara hanya digelar saat hari Sabtu malam Minggu.
Dengan jujur dia mengatakan bahwa meski kini perahu
wisata itu terlihat ‘nongkrong’ di tengah kanal yang debitnya masih kecil itu,
ternyata sudah bisa menghasilkan rupiah saat difungsikan sebagai sarana
transportasi di atas air kanal untuk memanjakan para pengunjung yang
menggunakannya.
“Lumayan, meski hanya tiga ribu rupiah setiap
penumpang, tapi perahu wisata itu bisa bolak-balik mengangkut pengunjung hingga
sepuluh kali,” pungkasnya ketika ditemui DIPLOMASINEWS.NET, di pinggir kanal,
Selasa, 19 November 2019.
Onliner : oma prilly
Editor : roy enhaer