Cakades Parijatah Wetan, Imam Nurhadi : Meski Visi – Misi Tak Datang, Tanggal Sembilan ‘Harus’ Menang


PILKADES DAN SEPAK BOLA : Ucap Imam Nurhadi, kandidat kades Parijatah Wetan, Kecamatan Srono, Banyuwangi, Jawa Timur, nomor urut 4, itu, mengatakan bahwa penting dari yang paling penting dalam pilkades nanti adalah ketika bola itu masuk ke gawang lawan. Itulah pemenangnya. [ image : andri pras/diplomasinews.net ]
DIPLOMASINEWS.NET_PARIJATAH WETAN _ BANYUWANGI_Panitia Pemilihan Desa Parijatah Wetan, Kecamatan Srono, Banyuwangi, Jawa Timur, telah menggelar ‘Kampanye Penyampaian Visi dan Misi Calon Kepala Desa 2019, di pendopo Desa Parijatah Wetan.

Catatan DIPLOMASINEWS.NET, bahwa gelaran tahapan pilkades serentak 2019 di Kabupaten Banyuwangi di Desa Parijatah Wetan, tersebut, menjadi menarik dan juga lontaran sejumlah pertanyaan dari undangan yang hadir. Pasalnya, dari kandidat kades Parijatah Wetan yang berjumlah 5 [ lima ] orang calon yang akan bertarung pada 9 Oktober 2019, nanti, ternyata hanya 4 [ empat ] cakades saja yang hadir pada acara kampanye penyampaian visi – misi tersebut.

Akhirnya, lima buah kursi yang telah disediakan panitia pemilihan Desa Parijatah Wetan, tersebut, terjadi kekosongan yang tidak terduduki oleh salah satu cakades hingga acara bubar. Dan, cakades yang berhalangan hadir pada acara visi – misi itu adalah Imam Nurhadi, nomor urut  : 4 [ empat ].

Imam Nurhadi
Sementara itu, Rudi, ketua panitia pemilihan Desa Parijatah Wetan, ketika ditemui DIPLOMASINEWS.NET, usai acara mengatakan bahwa terkait kandidat kades yang tak hadir pada acara kampanye penyampaian visi – misi di pendopo Desa Parijatah Wetan, itu, dirinya berucap, acara itu adalah bagian dari tahapan pilkades serentak di kabupaten ini yang harus dilalui oleh seluruh kandidat yang ada.

Lanjutnya, jika terdapat salah satu kandidat kades yang berhalangan hadir pada acara tersebut, pihaknya telah menganggap kandidat itu mengikutinya. Masih menurutnya, agar tak terjadi kampaye liar, makanya tata tertib itu mesti dilalui oleh seluruh kandidat di desa tersebut.

“Tahapan ini agar para kandidat jika melakukan kampanye tidak liar. Itu saja,” ucapnya ketika ditemui DIPLOMASINEWS.NET, di pendopo Desa Parijatah Wetan, usai acara, Kamis, 3 Oktober 2019. 

TAK ADA SANKSI : Ucap Rudi, ketua panitia pilkades Desa Parijatah Wetan, Banyuwangi, Jawa Timur, itu, bahwa jika salah satu kandidat tak hadir pada visi misi, yang bersangkutan dianggap mengikutinya. [ image : andri/diplomasinews.net ]
Masih tutur Rudi, jika terdapat kandidat yang tak bisa hadir pada acara tahapan visi dan misi itu, pihaknya tidak bisa memberi sanksi atas ketidakhadirannya.  Pasalnya, tidak ada ‘aturan main’ yang berbunyi memberi sanksi atas tindakan itu.

Di tempat terpisah, Imam Nurhadi, kandidat kades Parijatah Wetan, nomor urut : 4 [ empat ] yang tak hadir pada visi – misi tersebut ketika ditemui DIPLOMASINEWS,NET, di kediamannya, dengan kalimat santai dia mengatakan bahwa ketidakhadirannya pada acara itu bukan tanpa dalih dan alasan. Menurutnya, dia sesunggunya sangat paham bahwa acara itu adalah tahapan dari seluruh rangkaian pilkades yang mesti dilaluinya.

Baginya, ketidakdatangannya pada acara visi dan misi itu dirinya tidak bermaksud apa-apa tapi hanya tidak hadir saja. Lanjutnya, toh, ketidakmunculannya pada kampanye di pendopo desanya itu, pihak panitia juga ‘tidak bisa’ menegurnya, apalagi mendiskualifikasikan dirinya dari kandidat kades.

“Saya paham kok bahwa hari itu ada acara visi dan misi. Lagian saya juga dapat undangan dari panitia,” ucapnya enteng ketika ditemui DIPLOMASINEWS.NET, di rumahnya di Dusun Bongkoran, Parijatah Wetan, itu, Kamis, 3 Oktober 2019.  

Masih ucapnya, dirinya mencalonkan pada pilkades di desanya itu atas dasar bahwa dirinya sebagai warga negara di negeri demokrasi ini memiliki hak memilih dan dan diplilh. Bahkan dengan ekstrimnya, dia berucap jika pada pilkades serentak kali ini, tidak pernah membentuk dan menggalang tim kampanye dan apalagi tim sukses. Dirinya berjalan apa adanya, dirinya sangat konfidens dan percaya diri bahwa tanpa ‘tim-timan’ pun, insya Allah ada warga yang setia mencobloskan suaranya tepat pada gambar dan nomornya di dalam bilik suara nanti.

“Fakta membuktikan bahwa yang selalu ‘sukses’ itu ya pasti tim susksesnya. Sementara kandidatnya ‘nyungsep’ di pinggir kali,” ucapnya sambil terkekeh-kekeh ketika ditemui DIPLOMASINEWS.NET, di kediamannya, Kamis, 3 Oktober 2019.

Pungkasnya, meski dirinya tak hadir pada acara kampanye penyampaian visi dan misi di pendopo desa itu, dirinya tetap percaya pada garis nasib dan takdir Tuhan atas makhluk yang dikehendaki – Nya. Baginya, semua itu hanya teori dan buang-buang energy, tapi yang paling utama adalah realisasi suara dirinya pada 9 Oktober 2019, nanti.

“Contohnya, seperti bal-balan atau sepak bola. Apakah saya pake sepatu atau tidak, apakah mau pake sarung atau celana, yang penting bola bundar itu bisa menggetarkan jala gawang lawan. Doakan saya akan seperti itu,” pungkas Imam Nurhadi, kandidat nomor urut : 4 [ empat ] pada pilkades di Desa Parijatah Wetan, itu, memungkasi wawancaranya bersama DIPLOMASINEWS.NET, Kamis, 3 Oktober 2019.

Onliner  : andri pras
Editor     : roy enhaer

Related

Cover Story 2211608294637790282

Follow Us

Postingan Populer

Connect Us

DIPLOMASINEWS.NET
Alamat Redaksi : Perumahan Puri Jasmine No. 07, Jajag, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur
E-mail : redaksi.diplomasi@gmail.com
item