Pjs Kades Cluring, Arief : Merdeka Itu Jangan Saling ‘Mengganggu’
http://www.diplomasinews.net/2019/09/pjs-kades-cluring-arief-merdeka-itu.html
‘DILARANG’ GANGGU : Ucap Arief, esensi dari bangsa
merdeka di negeri merdeka itu, sesungguhnya ‘dilarang’ saling mengganggu. [
image : roy enhaer/diplomasinews.net ]
|
DIPLOMASINEWS.NET_CLURING_BANYUWANGI_Meriah,
mewah dan gagah. Itu kesan pertama ketika menonton parade karnaval kultural
yang tergelar se – Desa Cluring, Banyuwangi, Jawa Timur, itu, Sabtu, 31 Agustus
2019.
Arak-arakan karnaval budaya berjarak tempuh
2,7 kilometer, dan mengambil garis start
di Dusun Cemetuk, kemudian berakhir di lintasan finish di depan masjid Jamik Cluring, itu, menyuguhkan ragam kekayaan
budaya local yang menjadi milik
bangsa ini.
Pesertanya, mulai dari lembaga pendidikan Taman
Kanak Kanak [ TK ], SLTP, hingga siswa penyandang kebutuhan khusus Sekolah Luar
Biasa [ SLB ], ikut mempartisipasikan diri demi mendirgahayui hari merdeka dan
kemerdekaan bangsa di negeri ini.
Sementara itu, ketika DIPLOMASINEWS.NET,
menjumpai pejabat sementara kepala desa Cluring, Najamudin Arief, SE, di depan
panggung kehormatan, mengatakan bahwa di samping momentum merayakan tujuhbelasan
2019, ini, juga yang tak kalah esensialitasnya adalah suguhan budaya dengan
muatan kearifan local yang beragam itu, kemudian diaplikasikannya ke dalam parade
karnaval yang sangat pelangi warna – warninya.
“Di wilayah kecamatan Cluring, saja, jika kita
mau menggali budaya local yang ada, pasti akan sangat banyak kita temukan,”
ujar Arief, ketika menjawab pertanyaan DIPLOMASINEWS.NET, tentang tema karnaval
yang digelar se-Desa Cluring, kali ini, Sabtu, 31 Agustus 2019.
Lebih jauh Arief mengatakan, bahwa tentang rute karnaval
yang baru kali ini dilaksanakan, tersebut, yaitu, antara start di Dusun Cemetuk
dan finish di depan masjid Cluring, bukan tanpa alasan dan kalkulasi sebelumnya. Pasalnya, rute parade karnaval yang berjumlah
19 regu itu, dipastikan tidak mengganggu kepadatan arus lalu lintas hingga
akhirnya menciptakan kemacetan para pengguna akses jalan. Makanya, parade
karnaval tahun ini, tidak mengambil rute seperti tahun-tahun sebelumnya, tapi digeser
dan direkayasa lintasan karnavalnya.
“Sesungguhnya merdeka itu ‘tidak boleh’ mengganggu
hajat hidup orang banyak. Contohnya, jalanan macet gara-gara ‘anu’. Merdeka kok
‘mengganggu’,” pungkas Arief sembari berkelakar bersama DIPLOMASINEWS.NET, di
depan panggung kehormatan, Sabtu, 31 Agustus 2019.
Onliner :
roy enhaer/nanang susanto