Kandidat Kades Parijatah Wetan, Imam : Turu Ae ‘Lulus’, Opo Meneh Gak Turu


DIWAKILKAN : Merasa dirinya ‘tidak akan lolos’ pada ujian tulis tersebut, kandidat kades, Imam Nurhadi pun mewakilkan seseorang demi melihat hasil penentuan kelulusannya di balai Desa Parijatah Wetan, Srono, Banyuwangi, Jawa Timur, itu. [ image : andri pras/diplomasinews.net ]
DIPLOMASINEWS.NET_PARIJATAH WETAN_SRONO_BANYUWANGI_Pada pilkades serentak yang dilaksanakan pada 9 Oktober 2019, nanti, juga digelar di Desa Parijatah  Wetan, Kecamatan Srono, Banyuwangi, Jawa Timur.

Catatan DIPLOMASINEWS.NET, bahwa di desa tersebut telah tercatat 5 [ lima ] kandidat yang bertarung pada helatan pilkades serentak 2019, nanti. Dan, salah satu kandidat pilkades di Desa Parijatah Wetan, itu, terpampang nama, Imam Nurhadi, bernomor urut : 4 [ empat ].

Ketika ditemui di rumahnya di kawasan Dusun Bongkoran, Parijatah Wetan. Srono, Banyuwangi, kandidat pilkades bernomor urut : 4, tersebut, berkisah tentang ‘kelucuan’ dirinya yang berhasli lulus mengikuti ujian tullis bakal calon kepala desa di Banyuwangi, itu.

Imam Nurhadi
Betapa tidak lucu, ungkap Imam, ketika itu bersama ratusan peserta tes bakal calon kades, dirinya terlambat hadir mengikuti tes tulis pada sesi kedua lantaran ‘tertidur’ di musala.  Keruan saja, jeda waktu yang diberikan panitia selama 15 menit itu menjadi molor karena dirinya terlelap di dalam musala usai salat. Tapi, ketika dirinya terjaga, durasi tes tulis itu masih menyisakan waktu 10 menit saja. 

“Bayangkan, dalam waktu yang tinggal 10 menit tersebut, saya harus menjawab sekitar seratus pertanyaan pilihan ganda di atas kertas. Artinya, sangat tak masuk akal meski secerdas-cerdasnya orang bisa mengerjakan dengan benar jika waktunya sangat mepet,”terang Imam Nurhadi, bakal calon kades Parijatah Wetan, bernomor urut 4, itu, kepada DIPLOMASINEWS.NET, Kamis, 12 September 2019.

Terangnya lagi, ketika usai mengerjakan soal-soal tes ujian tulis tersebut, dirinya sudah sangat tidak memiliki harapan lolos. Pasalnya, lembaran pertanyaan yang dikerjakannnya itu memang ‘ngawur’ tanpa dibaca dan dipahami pertanyaannya.
 
Lha wong jawaban saya itu ‘ngawur’ kok ya masih bisa lulus,” akunya heran ketika ditemui DIPLOMASINEWS.NET, di rumahnya, Kamis, 12 September 2019.

Imam Nurhadi
Terangnya lagi, sesungguhnya dia juga paham bahwa tingkat kelulusan calon kepala desa itu tidak hanya ditentukan faktor ujian tulis saja, tapi persyaratan lain juga mempengaruhi nilai kelulusannya. Padahal banyak calon kepala desa di kabupaten ini yang berharap bisa berhasil lolos ketika ujian tulis itu digelar. 

“Wong tak tinggal turu ae, aku iso lulus kok, opo maneh lek gak turu,” pungkas Imam Nurhadi, sembari terkekeh-kekeh atas hasil kelulusannya yang ‘aneh’ itu. Maksudnya, meski terlambat karena tertidur lelap saat ujian tulis, tapi toh faktanya lolos ketika ditetapkan sebagai calon kepala pada pilkades serentak 2019, yang digelar di Desa Parijatah Wetan, itu. Bahkan, ketika panitia pilkades mengundang dirinya untuk acara penentuan kelulusan hasil ujian tulis tersebut, dirinya tidak 'bersedia' hadir, justru diwakilkan kepada salah satu RT di dusunnya.

Kepada DIPLOMASINEWS.NET, kandidat pilkades bernomor urut : 4 [ empat ], itu, mohon doa restu atas niat baik dan ‘nawaitu’ nya pada pertarungannya di pilkades serentak 2019 di desanya, nanti.

Onliner  : andri pras/diplomasinews.net
Editor     : roy enhaer   

Related

Cover Story 2757883782068209441

Follow Us

Postingan Populer

Connect Us

DIPLOMASINEWS.NET
Alamat Redaksi : Perumahan Puri Jasmine No. 07, Jajag, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur
E-mail : redaksi.diplomasi@gmail.com
item