Incumbent Kades Temurejo, Fuad Musyadat, S.IP : Meski Pilkades 'Pasutri', Tapi Tetap Demokrasi


SYUKUR, BAUR, DAN HIBUR : Incumbent, kades Temurejo. Fuad Musyadat, S.IP, ketika berurai kalimat syukur ketika di gelaran ‘wayangan’ dan malam tasyakuran di kediaman Patemo, anggota legeslatif DPRD Banyuwangi, dari PDIP. [ image : roy enhaer/diplomasinews.net ]
DIPLOMASINEWS.NET_TEMUREJO_BANYUWANGI_Fuad Musyadat, S.IP, dia adalah sosok kepala desa yang kini telah ‘ambil’ cuti karena prasyarat untuk ‘bertarung’ pada gelaran pemilihan kepala desa di Desa Temurejo, Bangorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, itu, pada 9 Oktober 2019, nanti.

Sosok incumbent kepala desa Temurejo yang kini tengah ‘turun minum’ sejenak dari kursi jabatannya demi helatan politik ‘ndeso’ yang digelar serentak bulan depan, tersebut kini menjadi buah bibir karena sering ‘dirasani’ oleh khalayak ramai di mana-mana atas keunikannya.

Kebuahbibiran dari sosok Fuad di desanya itu, karena come back atau kemunculannya kembali pada laga gelaran pilkades serentak 2019, yang dihelat 9 Oktober bulan depan, nanti. Tak hanya itu, justru yang menjadi daya tarik dan keunikan dari figure Fuad, itu, karena rival politiknya muncul dari dalam kamarnya sendiri, keluar dari pintu gerbangnya sendiri, dan bahkan usai pencoblosan nanti, rival politiknya itu juga pulang ke rumah kandidat incumbent, tersebut. Tak lain, rival itu adalah sosok istrinya sendiri.

“Bener itu. Ternyata rival politik pada pilkades serentak itu memang istri saya sendiri. Tak dilarang jika ada yang sebut 'pilkades pasutri',” aku Fuad, sambil senyam - senyum ketika ditemui DIPLOMASINEWS.NET, pada gelaran wayang kulit dan tasyakuran di rumah Patemo, anggota legeslatif DPRD Banyuwangi, itu, Senin, 16 September 2019.

Lanjut Fuad, dirinya berucap bahwa ketika yang menantang pada plikades serentak itu ternyata istri sendiri, itu adalah sebuah fakta dan realitas yang benar – benar terjadi adanya. Kami, lanjutnya, tidak pernah merekayasa atas hal itu. Tapi, peristiwa itu telah melalui procedural yang benar dan tepat dalam perundang-undangan yang berlaku.

‘HEAD TO HEAD’ VERSUS ISTRI : Fuad Musyadat, S.IP, incumbent kades Temurejo, berucap meski rivalnya istri sendiri pada pilkades serentak 2019, nanti, dirinya yakin tak akan mengurangi makna dan roh demokrasi. [ image : roy enhaer/diplomasinews,net ]
“Hingga injury time, atau detik-detik loket pendaftaran pilkades ditutup, tak seorang pun yang mendaftar kecuali istri saya itu,” terang Fuad, serius. Terangnya lagi, ketika pihak kepanitiaan memastikan sudah tidak seorang pun yang mendaftar pada detik-detik menjelang sekretariat ditutup, ternyata hanya seorang pendaftar saja yang telah siap dengan segala prasyarat yang harus disediakan, yaitu, istri incumbent sendiri.

Kalimat pungkasnya, Fuad Musyadat, S.IP, incumbent kades Temurejo, Bangorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, itu, berucap agar prosedur dan regulasi pilkades di Desa Temurejo, benar – benar dilaksanakan sedemokratis, seadil-adilnya, transparan, akuntabilitas dan kondusifitasnya terjaga, dan harus berlaku langsung, umum, bebas dan rahasia.

“Jadikanlah pilkades serentak 2019, itu,sebagai wahana pembelajaran, dan pencerdasan dalam bernegara dan berbangsa di negeri merdeka ini,” pungkas Fuad, sembari berucap bahwa visi dan misinya sebagai kandidat pilkades di Desa Temurejo, itu, adalah Temurejo lebih maju, dan lebih baik.

Onliner  : oma/nanang/andri
Editor     : roy enhaer    

Related

Cover Story 1263917706006348506

Follow Us

Postingan Populer

Connect Us

DIPLOMASINEWS.NET
Alamat Redaksi : Perumahan Puri Jasmine No. 07, Jajag, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur
E-mail : redaksi.diplomasi@gmail.com
item