‘Incumbent’ Kades Sambimulyo, Wintoyo, SH : Tak Sekadar Teori, Saya Sudah ‘Ngelakoni’
http://www.diplomasinews.net/2019/09/incumbent-kades-sambimulyo-wintoyo-sh.html
DIPLOMASINEWS.NET_SAMBIMULYO_BANYUWANGI_Kalimat
pertama yang terucap dari petahana Kades Sambimulyo, Wintoyo, SH, adalah jika
hanya sekadar bicara teori, itu sangat mudah. Tetapi, untuk ‘nglakoni’ atau melakukan
pekerjaan yang nyata di ruang pubik itu yang gampang-gampang susah.
Ketika ditemui DIPLOMASINEWS,NET, di beranda rumahnya,
Rabu, 11 September 2019, sore, dia menuturkan bahwa menjadi seorang pemimpin di
desa itu ternyata tidak segampang yang dibayangkan banyak orang. Seorang kepala desa di satu desa, katanya
lagi, harus mampu dan mau mendengar aspirasi seluruh warga yang dipimpinnya. Harus
sanggup berlaku adil, bijak, bekerja melayani warga dan bertindak ‘on the track’
atau tidak keluar dari rel aturan yang berlaku. Dan yang paling utama adalah harus
bisa menyenangkan, menyejukkan, mengamankan dan menentramkan semua pihak.
“Sesungguhnya tidak ada hal yang sulit jika kita
bekerja dengan kesungguhan dan hanya mengatasnakan hajat hidup rakyat banyak, ”
ujar Wintoyo, SH, petahana kepala desa Sambimulyo, kepada DIPLOMASINEWS.NET, di
beranda rumahnya, Rabu, 11 September 2019.
Ketika ditanya DIPLOMASINEWS.NET, atas strategi
apa untuk menghadapi gelaran pilkades serentak di Desa Sambimulyo, itu? Dengan diplomasitis
menjawab, bahwa dirinya akan beradu program yang realisasinya bisa menyentuh
hati rakyat. Adu gagasan yang tidak sekadar teori tapi berakhir tanpa bukti dan
jauh dari realisasi.
Masih jawabnya, pada laga politik ‘level desa’
tersebut, dirinya tak akan ‘nggedabrus’ setinggi langit ketika bersosialisasi
di depan ribuan pasang mata calon pemilihnya, tetapi akan meneruskan dan
meyempurnakan program-program yang ketika dia menjabat sebagai ‘lurah’ Desa
Sambilmulyo. Katanya lagi, sekarang masyarakat pemilih sudah semakin cerdas dan
berlogika ketika akan melakukan apa saja. Termasuk saat menentukan hak pilihnya
pada hari pencoblosan 9 Oktober 2019, nanti.
Wintoyo, Kandidat pikades Desa Sambimulyo,
Bangorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, yang
bernomor urut 3 [ tiga ] tersebut mengatakan bahwa sesungguhnya telah banyak
pengabdian yang sudah disumbangsihkan kepada Desa Sambilmulyo, selama satu
periode dirinya menjadi orang nomor satu di desa tersebut.
Lanjut kandidat bernomor urut : 3, tersebut
menjelentrehkan bahwa program-program Negara yang sudah terealisasi menjadi
bukti nyata dan berhasil sesunggunya sangat banyak. Contoh nyatanya program
fisik tersebut, seperti program nasional penyetipikatan PTSL [ pendaftaran
tanah sistematis lengkap ] yang berhasil, beragam kegiatan proyek
infrastruktur, pembangunan gedung serba guna, dan sejumlah program baik
nasional maupun regional juga telah dilakoni dengan baik dan berhasil.
Tak hanya itu, pembangunan non fisik yang
berkaitan dengan religiusitas warga, atau kondusifitasnya lintas agama yang
semakin bersatu dan telah tumbuh rasa toleransi antar umat beragama. Semua itu
telah ter-cover terlihat hasil nyatanya di desa Sambimulyo.
“Kami sering melaksanakan momen-momen penting
pada hari-hari besar keagamaan di desa. Seperti, istigosah kubro, santunan anak
yatim piatu, dan masih banyak hal yang menyangkut soal kerohaniahan umat di
desa ini,” jelas incumbent Wintoyo ,
kepada DIPLOMASINEWS.NET, Rabu, 11 September 2019.
Kalimat pungkasnya, Wintoyo, mengatakan bahwa setumpuk teori itu
akan tidak berarti apa pun jika diperbandingkan dengan bukti yang telah dan
pernah dibuktikan. Seorang kepala desa pun jika hanya berteori tanpa bisa
mewujudkan bukti yang konkrit di tengah masyarakat, dirinya pasti akan dicatat
oleh banyak orang atas celotehnya yang hanya sedangkal teori itu.
“Mudah-mudahan saya tidak hanya pandai berteori,
tapi saya kan pernah membuktikan atas teori itu. Teori akan selalu kalah dengan
yang sudah pernah 'ngelakoni’,” pungkas Wintoyo, kandidat petahana pilkades
Sambimulyo, bernomor urut : 3, ketika memungkasi
wawancaranya dengan DIPLOMASINEWS.NET, Rabu, 11 September 2019.
Onliner :
roy enhaer/diplomasinews.net