Gubernur Jawa Timur, Khofifah : Pengawetan Tidak Sama dengan Penyegaran


‘KESEMEK’ ITU SEGAR : Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, berucap bahwa penyegaran ikan bisa menggunakan ala daun ‘kesemek’. Ikan bisa segar hingga empat puluh lima hari. [ image : roy enhaer/diplomasinews.net ]
DIPLOMASINEWS.NET_PANCER_BANYUWANGI_Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa hadir langsung di gelaran ‘Petik Laut Pancer 2019’ di pelabuhan ikan Pancer, Desa Sumberagung, Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 08 September 2019.

Orang ‘number one’ di provinsi Jawa Timur, itu, saat menghadiri ritual petik laut di pantai Pancer, didampingi Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, sejak gelaran dibuka hingga acara usai.

Saat itu. warga nelayan Pancer tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk berdialog tentang banyak hal dengan gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Dalam dialognya, Khofifah memberikan pencerahan seputar hal-hal yang menyangkut pengetahuan dan teknologi dunia perikanan.

Dalam dialog itu, Khofifah memperkenalkan teknologi aplikasi android pendeteksi ikan. Artinya, perangkat ‘high tech’ tersebut bisa melacak posisi keberadaan ikan-ikan di laut. Dan, kini teknologi itu tengah diujicobakan di Indramayu, Jawa Barat.

“Aplikasi android itu bisa mendeteksi titik koordinat keberadaan ikan di laut,” kata orang nomor satu di provinsi Jawa Timur, itu, ketika menjawab pertanyaan DIPLOMASINEWS.NET, usai acara ‘larung sesaji’ ketika petik laut di pantai Pancer, Minggu, 08 September 2019.

Tak hanya itu, gubernur Jawa Timur, itu, juga mengintroduksi atau memperkenalkan teknologi PIO [ penyegaran ikan organik ]. Yaitu, teknologi penyegaran ikan dengan menggunakan daun ‘kesemek’. Penyegaran dengan daun tersebut bisa menyegarkan hingga 45 hari. Padahal secara alami, ikan itu bisa membusuk dalam kurun 8 hingga 10 jam.

“Kini para nelayan kami tawari dua macam layanan. Apakah dengan menggunakan cara penyegaran ikan dengan ala ‘daun kesemek’ atau aplikasi android. Sayangnya, hingga kini daun kesemek itu masih harus disuplai dari wilayah Aceh,” jelentreh Khofifah.   

Jelentrehnya lagi, bahwa sangat berbeda antara pengawetan ikan dengan penyegaran. Kalau pengawetan itu biasanya ikan diberi garam, ditimbun es, dibubuhi formalin dan diberi borax. Bisa juga para nelayan dengan pengadaan cold storage. Tetapi itu high cost, harus berinvestasi dengan biaya tinggi.

Sementara itu, ketika Khofifah di-confirm soal warga Papua yang kini sedang menempuh pendidikan di Jawa itu,  katanya, akan ‘pulang kampung’ semua ke daerah asalnya.

Dengan diplomasitis, gubernur Jawa Timur itu menjawab, bahwa pihaknya sudah membangun persaudaraan yang harmoni ketika kita mengalami dinamika tertentu. Lanjutnya, makanya, anak-anak Papua yang belajar di luar Papua tersebut sekitar 500 – an anak. Mulai dari tingkat SMP, SMA, hingga perguruan tinggi.

“Saudara-saudara Papua yang belajar di sini sekitar 500-an. Kami sudah membangun persaudaraan yang harmoni sehingga tak ada alasan untuk pulang ke Papua. Mereka itu baik-baik, kok,” pungkas gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, kepada DIPLOMASINEWS.NET, mengakhiri wawancaranya di acara petik laut Pancer, Minggu, 08 September 2019.

Onliner  : andri/nanang
Editor     : roy enhaer

Related

Cover Story 6909918222633544269

Follow Us

Postingan Populer

Connect Us

DIPLOMASINEWS.NET
Alamat Redaksi : Perumahan Puri Jasmine No. 07, Jajag, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur
E-mail : redaksi.diplomasi@gmail.com
item