Viral, Arvi Pangesty Raih Jawara Satu di ‘Banyuwangi Ethno Carnival’

BEC CILIK : Ketika Arvi menyambet jawara pertama dalam ajan Banyuwangi Ethno Carnival 2019, dalam kategori ‘BEC Cilik’ [courtesy : ap]

DIPLOMASINEWS.NET_SILIRAGUNG_BANYUWANGI_Berkat gelaran BEC di kabupaten Banyuwangi, yang digelar setiap tahun, itu, nama Arvi Pangesty, menjadi perbincangan di mana-mana dan bahkan semakin viral.

Avri Pangesti, siswi kelas VII B, di SMP Negeri 4, Siliragung, Banyuwangi, itu, belum lama ini telah menyabet juara pertama dalam ajang Banyuwangi Ethno Carnival  [ BEC ] 2019 Awards  ‘The Kingdom of Blambangan’, pada kategori sub tema nelayan BEC Cilik.

Sementara itu, Vina Sendari, ibunda Avri, ketika ditemui DIPLOMASINEWS.NET, di rumahnya, berucap rasa syukurnya atas prestasi Avri yang telah mampu menggondol juara pertama dalam helatan BEC 2019, itu.

“Avri memang sejak kecil teranugerahi bakat seni oleh Tuhan, yang menitis dari kakek neneknya dulu,” ungkap ibunda Avri, kepada DIPLOMASINEWS.NET, di rumahnya, di Silirkrombang, Seneporejo, Siliragung, Banyuwangi, Jawa Timur, itu, Senin, 26 Agustus 2019.      

MERAH BEC : Tampilan sempuran Arvi Pangesty, ketika pada gelaran Banyuwangi Ethno Carnival [ BEC ] 2019. [ courtesy : ap ]

Lanjut ibundanya, bahwa Arvi yang berpenampilan bersahaja dan berambut panjang itu, menyimpan seabrek penghargaan di rumahnya, utamanya, bidang seni tari.

Cerita ibundanya, semenjak Arvi berhasil menyabet juara pertama dalam gelaran BEC, tersebut, berdampak positif buat bocah kelas VII B, SMP Negeri 4, Siliragung, itu.

“Akhirnya, kini, Arvi semakin banyak undangan untuk mengisi acara atau even tujuhbelasan dari mana-mana,” terangnya kepada DIPLOMASINEWS.NET, Senin, 26 Agustus 2019.

Ketika ditanya media online, ini, ibunda Arvi, mengatakan bahwa Arvi sesungguhnya masih usia kecil dan takut belum bisa mengontrol dirinya sendiri.  Pengalaman hidupnya belum matang dan jika diaksakan akan berdampak kurang baik.

“Tapi, kami sebagai orang tuanya, silakan Arvi tampil di mana pun, sejauh tidak mengganggu aktifitas utamanya, yaitu sekolah,” pungkas Ibundanya yang didampingi Sunaryo, ayahnya.

Onliner   : eko budiyanto/diplomasinews.net

Editor      : roy enhaer