SEBAIT PUISI DAN JERIT PERTIWI
http://www.diplomasinews.net/2019/08/sebait-puisi-dan-jerit-pertiwi.html
tujuh puluh empat tahun telah kau gendong negeri
ini.
Telah kau usap dengan manja katulistiwa ini
Telah kau keloni mesra negeri loh jinawi
ini
Ibu Pertiwi,
Telah kau jaga hijau dan rimbun belantara di Nusantara
ini.
Telah kau jaga biru samudraku
Dan, telah kau pagari deretan bukit dan barisan
gunung-gunungku
Ibu Pertiwi,
Negeri yang kau gendong, kau jaga, kau keloni,
dan yang kau pagari itu, kini telah kurusak
dan kuacak-acak demi perut pribadi.
Di kedalaman lubang perut Papua telah kulubang
dan kugali
Di jantung kota Porong telah kutembus hingga tersembur lumpur yang hingga kini tumpah
tak terkendali
Di gunung Tumpangpitu pun telah ku ‘orong-orongi’
hingga ke ulu hati, meski manusia-manusia di sekitarnya sudah ‘mati suri’. Ingin
menjeritkah kau, Ibu Pertiwi?
Dirgahayu ke - 74, negeriku yang loh jinawi.
@roy enhaer
Banyuwangi, 17 Agustus 2019