Menduniakan Jajanan Tradisional


LOMBA DAN BAZAR : Gelaran Lomba dan Bazar, di pendopo Desa Yosomulyo, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur,. [ image : roy enhaer/diplomasinews.net ]

DIPLOMASINEWS.NET_YOSOMULYO_BANYUWANGI_ Jumat, 09 Agustus 2019, telah tergelar Lomba dan Bazar _ Usaha Mikro Kecil Menengah [ UMKM ], di pendopo Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur.

Gelaran yang bertajuk ‘Meningkatkan Pendapatan Melalui UMKM Berbasis Modern’, itu digagas oleh Universitas 17 Agustus 45 [ Untag ] Banyuwangi, itu, dalam rangka kuliah kerja nyata [ KKN ] di Desa Yosomulyo.

Sementara itu, Karimun, salah satu juri dalam gelaran tersebut, ketika ditemui DIPLOMASINEWS.NET, mengatakan bahwa dirinya bermimpi untuk mendorong berbagai jenis dan ragam kudapan atau jajanan khas Indonesia menuju level yang lebih tinggi lagi. Dia menyebut, bahwa ragam kudapan atau jajanan khas Indonesia, antara lain, pecel, urap-urap, cenil, ‘rondo royal, gedang goreng, lanun, telo dan sabrang goreng, tahu walik, dan yang paling ‘indah’ adalah jajanan ‘konthol kambing’.  

TRADISIONAL MENUJU DUNIA : Ucap Karimun, jika jajanan tradisional ingin mendunia, kelola dulu dengan cara-cara modern. [ image : roy enhaer/diplomasinews.net ]
Lanjutnya, dalam konteks penjurian, terdapat beberapa kategori yang mesti dilalui, seperti, bahan baku yang bisa diperoleh dengan mudah di sekitar kita, rasa dari produk jajanan, ‘wajah’ atau kemasan jajanan.

“ Dan, yang tak bisa diabaikan adalah faktor higenis dalam proses pembuatan jajanan, itu,” terang Karimun, ketika diwawancarai DIPLOMASINEWS.NET, Jumat, 09 Agustus 2019.

JAJANAN BERBASIS MODERN : Salah satu aksi dari peserta pada Lomba dan Bazar di pendopo Desa Yosomulyo. [ image : andri/diplomasinews.net ]
Ketika ditanya soal apa maksud dari ‘berbasis modern’ tersebut, dia menjawab bahwa, meski kudapan itu berlevel lokal, tapi ketika dimanajemeni dengan dengan cara-cara modern, jajanan itu akan bercitra dan bercita rasa modern.

Lanjutnya, meski jajanan tradisional bernama ‘cenil’ itu jika sanggup mengemas, dimanajemeni, dan digarap dengan marketing modern, pasti akan berubah menjadi tidak tradisional lagi.  

“Jika jajanan tradisional pingin mendunia, mesti ditata dan berbasiis modern,” pungkas Karimun, ketika ditemui usai penjurian kuliner dan bazar di pendopo Desa Yosomulyo, Jumat, 09 Agustus 2019.

Onliner   : nanang/andri/diplomasinews.net
Editor      : roy enhaer

Related

Cover Story 971900805596345774

Follow Us

Postingan Populer

Connect Us

DIPLOMASINEWS.NET
Alamat Redaksi : Perumahan Puri Jasmine No. 07, Jajag, Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur
E-mail : redaksi.diplomasi@gmail.com
item