Generasi ‘Ndingkluk’, Generasi ‘Khusyuk’
http://www.diplomasinews.net/2019/08/generasi-ndingkluk-generasi-khusyuk.html
GENERASI ‘NDINGKLUK’ DAN ‘KHUSYUK’ : Bocah-bocah
usia sekolah dasar ketika ber-game ria dengan smartphone mereka masing-masing.
[ image : roy enhaer.diplomasinews,net ]
|
DIPLOMASINEWS.NET_YOSOMULYO_BANYUWANGI_Sekira
pukul 14.00 WIB, sekelompok bocah usia di bawah 11 tahun, itu, tengah ‘khusuk’
dan dengan asyiknya bermain benda berteknologi canggih bernama gadget di pendopo Desa Yosomulyo,
Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu, 03 Agustus 2019.
Ketika DIPLOMASINEWS.NET, memotret bocah-bocah
yang masih bersekolah di sekolah dasar, tersebut, ternyata jari jemari dan jempol
mereka terlihat begitu terampil ‘ndulak-ndulek’ atau memencet layar sentuh yang
terdapat di smartphone.
Adalah sebuah pemandangan lazim ketika
bocah-bocah usia dini duduk berjajar di hampir setiap instansi di kabupaten ini
yang menyediakan layanan free WIFI, bagi siapa pun, mulai orang dewasa hingga
bocah-bocah usai dini.
Seperti, Leon Aquila Timothy Worang, misalnya. Ketika
ditemui DIPLOMASINEWS.NET, di pendopo Desa Yosomulyo, bocah 11 tahun, yang
masih duduk di kelas 5, SD Negeri Yosomulyo 5, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi,
Jawa Timur, itu, mengatakan bahwa dirinya sangat menyukai teknologi canggih
bernama gadget, smartphone, yang di
dalamnya tersedia ribuan aplikasi permainan games.
“Iya Om, saya suka HP karena ada games-nya,”
ujar Leon, sembari menunjukkan HP bermerknya, itu, kepada DIPLOMASINEWS.NET,
Sabtu, 03 Agustus 2019.
Lanjutnya, ia suka ber-game ria ketika tidak sedang
pelajaran sekolah. Bahkan, ia juga diwanti-wanti oleh kedua orang tuanya agar
bisa membagi waktu antara bermain games
dengan tugas-tugas sekolahnya.
Ternyata, di zaman teknologis yang serba canggih
seperti sekarang ini, bocah sesusia Leon, sudah tak asing lagi bahkan sangat ‘bergantung’
pada benda kecil dan canggih bernama smartphone,
itu.
Ketika itu, DIPLOMASINEWS.NET, telah memotret
bocah-bocah seusia sekolah dasar yang tengah ‘khusyuk’ bermain games di pendopo Desa Yosomulyo, Sabtu,
03 Agustus 2019. Mereka begitu terampil mempermainkan jari jemari tangan sambil
‘dulak-dulek’ di layar sentuh HP. Menariknya, bocah-bocah usia dini tersebut
selalu ‘ndingkluk’ dengan kepala tertunduk. Mata melotot tak terpejam barang
sedetik pun. Tak saling menyapa, tak saling mengenal di antara teman
sekitarnya.
Sementara itu, ketika DIPLOMASINEWS.NET, menemui
salah satu orang tua dari mereka, di pendopo Desa Yosomulyo, mengatakan, bahwa dengan
hadirnya teknologi smartphone,
tersebut, bocah-bocah usai dini, itu, telah ‘kehilangan’ dunia anak-anak yang
alami milik mereka. Lanjutnya, dunia mereka yang penuh keceriaan dan alamiah
itu telah ‘dirampas’ oleh teknologi gadget
yang dampat positifnya lebih sedikit dibanding dengan efek negatifnya terhadap perkembangan
mental mereka.
“Bahkan, cepat atau lambat mereka akan bisa
berlaku anti sosial, jika orang tua tidak pandai-pandai mengawasi dan
mengontrolnya,” pungkas salah satu dari orang tua, kepada DIPLOMASINEWS.NET,
Sabtu, 03 Agustus 2019.
Onliner : roy enhaer/diplomasinews.net