‘Ancak Sewu’ Kemerdekaan, Syukur kepada Tuhan dan Pahlawan

ANCAK SEWU : Para warga Dusun Yudomulyo, Desa Ringintelu, Bangorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, pada malam 17 Agustus 2019, tengah menggelar tradisi ‘Tumpeng Sewu’ di sepanjang jalan desa. [ image : oma prilly/diplomasinews.net ]

DIPLOMASINEWS.NET_RINGINTELU_BANYUWANGI_Jumat Malam, jelang 17 Agustus 2019, warga Dusun Yudomulyo, Ringintelu, Bangorejo, Banyuwangi, yang didukung penuh oleh Yayasan Pakoean Soetrawangi_Padepokan Al-Ikhlas, Gunung Srawet, tersebut, menggelar syukuran bertema : Malam Ancak Sewu Kamardikan 17 Agustus 1945, demi memperigati HUT ke – 74 Republik Indonesia.

Gelaran tradisi Ancak Sewu Kamardikan, tersebut, digelar ribuan warga di sepanjang jalan di dusun itu, sembari melantunkan lagu wajib Indonesia Raya dengan penuh hikmat. Tak hanya itu, seluruh tokoh masyarakat, dan tokoh agama ikut ambil bagian dengan membawa ‘oncor’ bambu berujung api menyala yang menyimbolkan semangat kemerdekaan, jiwa patriot, dan cinta negeri yang tak pernah redup dan tak akan pernah bisa padam.

“Tugas kami selanjutnya hanya mengisi kemerdekaan yang telah dengan susah payah direbut para pejuang kita. Pawai obor dan ancak sewu [ tumpeng seribu ], ini, sebagai wujud rasa syukur ke Tuhan, dan rasa apresiasi kepada para pahlawan yang kini telah mendahului kita,” jelentreh Gus Memet, ketua padepokan Al-Ikhlas, Gunung Srawet, itu, ketika ditemui DIPLOMASINEWS.NET, di antara para pembawa obor, Jumat malam, 16 Agustus 2019.

Lanjutnya, kita sebagai generasi muda sesungguhnya tinggal enaknya, tinggal menikmati hasil kemerdekaannya saja, yang dulu diperjuangkan oleh para pejuang kemerdekaan hingga tetes darah terakhir dan tarikan nafas penghabisan.

Onliner   : oma prilly/diplomasinews.net

Editor      : roy enhaer