Jalan Provinsi, Dana Tinggi
http://www.diplomasinews.net/2019/07/jalan-provinsi-dana-tinggi.html
MEGA PROVINSI : Mega proyek jalan milik provinsi
itu, kini, sedang dilakukan pengerukan di bagian sisi pinggirnya [ image :
andri/diplomasinews.net ]
|
DIPLOMASINEWS.NET_SAMBIREJO_BANYUWANGI_Mega
proyek jalan provinsi yang menghubungkan antara Jajag dengan Pesanggaran, itu,
hari ini, Kamis, 11 Juli 2019, tengah dikerjakan pembangunannya.
Akses jalan poros, tepatnya di Desa Sambimulyo,
Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, sepanjang kurang lebih 2 kilometer dan badan
jalan selebar 7 meter, tersebut, dikontraktori oleh PT Menara Mas, Jombang,
Jawa Timur.
Ketika DIPLOMASINEWS,NET, ‘memotret’ kegiatan
proyek tersebut, di bagian pinggir badan jalan, sedang dilakukan pengerukan dengan
menggunakan alat berat. Hasil galian kerukan itu pada akhirnya akan diisi
adonan semen readymix hingga sejajar
dengan punggung jalan yang lama.
Sementara itu, Benny Trisnawardi, koordinator proyek
jalan tersebut, ketika ditemui DIPLOMASINEWS.NET, di pinggir jalan, mengatakan
bahwa, jalan poros milik provinsi, itu, bernominal kisaran Rp. 9 milyar. Masa kalender
kerja dipatok 4 bulan. Tenaga kerja hampir seluruhnya direkrut dari tenaga
kerja lokal.
“Di samping system readymix itu sesuai dengan aturan yang ada, di sisi lain akan lebih
awet masa pakainya,” terang Benny, ketika dikonfirmasi DIPLOMASINEWS.NET, di sela-sela
bising dan padatnya arus lalu lintas kendaraan yang melintas, Kamis, 11 Juli
2019.
Benny, yang mengaku hanya ‘kuli proyek’ itu
mengatakan bahwa pihaknya selalu memperhatikan dan mengutamakan kualitas dalam
pengerjaan proyek jalan provinsi tersebut.
Masih menurutnya, konstruksi ketebalan pengecoran
semen kurang lebih 30 sentimeter. Kemudian dilapis aspal hotmix yang pertama 7 sentimeter, dan yang kali ke dua setebal 5
sentimeter.
“Pokoknya, setelah pengecoran readymix itu rampung, kemudian dilapisi
aspal, pasti serasa jalan tol,” pungkas lelaki asli Bondowoso, itu, kepada
DIPLOMASINEWS.NET, Kamis, 11 Juli 2019.
Onliner :
andri/nanang
Editor : roy enhaer